Instagram Twitter LinkedIn

Alohomora !

by Alvinia Yuliareza Gutomo

    • Home
    • Profile
    • Categories
    • Contact
    8 Oktober 2019.

    Nggak nyangka, akhirnya bisa nonton langsung Shawn Mendes. Suka dari tahun 2013, waktu itu doi masih demen ngecover lagu, diposting di YouTube dan Vine. Waktu itu juga, Shawn masih bocah 15 tahun yang kurus dan masih pakai behel. Nggak lama doi ngeluarin single pertamanya "Life of The Party", kemudian melejit lewat lagu "Stitches". Nggak nyadar juga sih sudah 6-7 tahun berlalu.

    Semenjak Shawn ngadain world tour, tahun 2016 kalau nggak salah, makin excited. Berharap banget kalau dia juga mampir ke Indonesia. Tapi kalau waktu itu doi ke Indonesia sepertinya aku juga nggak bisa nonton sih T.T Mahasiswa belum ada duit cuy. Alhasil cuman bisa nabung dikit-dikit kalau duit bulanan ada sisa.

    Eh April 2019, doi update bakal ada tour ke Asia. Pas mau lihat instagramnya, kok deg-deg-an ya. Ternyata!

    Shawn Mendes Instagram Update
    Seneng bukan main sih ((padahal belum pasti nonton langsung)). Mulailah cek website dan instagram Jakarta Konser. Waktu tiket mulai dijual, langsung tanpa babibu klik 'buy ticket'. Alhasil, 8 Oktober 2019 kemarin nih bisa nonton doi :')

    Shawn Mendes The Tour ticket







    Secara teknis, konsernya lancar-lancar aja. Meskipun mulainya agak telat, harusnya jam 8 jadi 8.30 tapi nggak ada masalah. Mulai dari sound, penataan panggung, dan kursi penonton, semuanya oke. Awalnya kita nggak boleh berdiri dari kursi atau pindah-pindah, tapi pas si Shawn nongol ya yaudah lah ya.






    Aku ada di Cat 5A, pinggir sendiri tapi dapet duduk depan sendiri--secara ya tiket kebeli di detik ke-15 :') Kalau kalian nanya, "Emang keliatan?", babe keliatan jelas kok bahkan sampai bulu-bulu keteknya Shawn juga keliatan dan doi juga sering ke kanan-kiri juga kan.

    Sebenernya pengen upgrade sih tapi kayaknya nggak deh karena mikirnya mau beli tiket M&G. Eh kok tiket M&G nya sangat menguras kantong hahaha. Bersyukur masih dapat duduk di bagian depan karena katanya yang duduk di baris atas malah lebih nggak keliatan meskipun kategorinya di atas aku.

    Semoga next bukan cuman foto sama photoboothnya wkwk

    Continue Reading
    Bukan clickbait, bukan.

    Beneran kok. Liburan ke Kuala Lumpur selama 3D2N cuman Rp 600.000 udah termasuk nginap pula. Aku sendiri aja bilang ini murah kebangetan.

    Kalau benar, timbulah pertanyaan, "Kok bisa? Gimana caranya?"

    Tenang~ Akan aku beritaukan caranya gimana, ngapain aja di sana, dan banyak temanku minta dibagikan itinerary. Semuanya aku bakal share di sini.

    ---


    Petronas Tower, 30 Juli 2019.


    Bulan Juli 2019 lalu, tepatnya pada tanggal 28-30, aku dan temanku liburan ke Kuala Lumpur. Beruntung banget kita berdua dapat tiket seharga Rp 600.000 sudah termasuk tiket pesawat pulang pergi dari Surabaya dan menginap selama 2 malam. Jarang-jarang banget tiket seharga segini dan memang kami berdua dapat harga promo dari Citilink di Traveloka. Waktu itu, Citilink ngadain promo lumayan gede dari bulan Februari-Agustus 2019 dengan destinasi beberapa negara seperti Malaysia, Singapore, Bangkok, Jepang, dan Hongkong. Kenapa kok aku nggak pilih destinasi lain yang lebih menggiurkan? Jawabannya adalaaahhh tiketnya habis T.T

    Kami beli tiketnya dari Bulan Februari loh! Kebayang nggak gimana hebringnya itu promo, sama halnya dengan promo gledek dari Tiketdotcom. Orang Indon shay, gercep banget kalau ada promo-promo.

    Jauh sebelum itu, aku sudah pantengin itu tiket dan harga normalnya sekitar 1,5-2 juta rupiah. Yah itu standar lah emang harganya. Kalian bisa cari tiket promo di beberapa agen travel seperti yang aku share di sini.

    --

    Liburan ke KL kali ini aku lebih panjang daripada sebelumnya yang cuman sehari, jadi bisa ke destinasi yang belum pernah aku kunjungi, ya memang nggak banyak sih tapi happy!

    MASKAPAI

    28 Juli 2019, Citilink - 35k feets.


    Untuk maskapai, aku udah kasih tau bahwa aku pakai Citilink dan belinya lewat Traveloka. Nggak tau ya kenapa aku selalu beli lewat Traveloka haha.. Mereka punya aplikasi itu user friendly dan user interface oke. Terlebih mereka punya beberapa fitur yang nggak bisa ditemukan di platform lain. Tapi kenapa aku jadi promo Traveloka? :) Nggak dibayar kok, hanya testimoni sebagai user aja tapi kalau Traveloka mau dipromoin lebih, call me ya!

    Berangkat dari Surabaya dan turun di KLIA-1. Baru kali ini aku turun di terminal 1, sebelumnya di terminal 2 dan beda bangettt! KLIA-1 jauh lebih sepi; booth  untuk brand cuman dikit dan high-end semua, booth makanan terbatas banget, meskipun gede tapi karena isinya dikit jadi jarak antara titik satu dengan yang lain terkesan jauh. Beda banget sama KLIA-2, mungkin karena terminal baru ya jadi lebih ramai, kayak mall deh seriusan dan banyak petugasnya di beberapa titik, nggak cuman di pusat informasi. Tapi tenang, pemilihan terminal bandara kan nggak ngaruh-ngaruh banget untuk liburan, mungkin kalau kalian lagi transit lama nah baru deh ngefek karena pasti butuh hiburan atau jalan-jalan kan selama di bandara. Kalau bandaranya kosong mah apa yang diliat?

    PENGINAPAN

    ABS Bintang Guest House (perhatikan tanda panah dan lingkaran merah).
    Sumber: Agoda

    Ini yang aku agak kurang nyaman pas liburan kemarin. Kalian udah baca ceritaku tentang liburan ke Kuala Lumpur sebelumnya? Kalau belum, baca di sini ya! Tempat tinggal kali ini sama dengan liburan sebelumnya, yakni di ABS Bintang Guest House. Harga per malamnya sekitar 100-250 ribu/kamar. Semua penginapan pasti ada plus-minus nya lah ya, tapi entah kenapa, udah 2x nginap di sini tapi aku nggak merekomendasikan untuk kalian, kecuali kepepet banget seperti aku yang dikejar promo.

    Kita bahas plusnya dulu. Penginapan ini ada di pusat KL, yakni di Jalan Bukit Bintang. Fyi, Bukit Bintang itu semacam surganya turis karena semuanya ada di sini dan kemana-mana itu aksesnya gampang. Kalau mau nge-mall, kalian tinggal jalan ke Pavilion KL, Sungei Wang, dan Berjaya Times Square, jalan kaki nggak sampai 10 menit loh! Kalau kalian browsing dan nemu yang namanya 'Golden Triangle', nah ya disitu itu. Selain mall, penginapan ini sebelahan sama Guardian :) Enak banget kan. Mau ke minimarket juga deket, kanan-kiri ada kok.

    Yang nggak perlu dikhawatirkan lagi adalah soal makanan, kanan-kiri itu surga makanan dari yang makanan pinggir jalan (murah), fast food, sampai resto (western, eastern, middle-east), semuanya ada! Kalau tujuan utama kalian adalah Alor Street Food, mending nginap di area Bukit Bintang karena tinggal jalan kurang dari 5 menit.

    Selain akses ke hiburan, penginapan ini deket banget sama MRT Bukit Bintang jadi nggak perlu khawatir kalau mau kemana-mana. Jalan-jalan ke penjuru KL pakai GoKL juga bisa, haltenya deket banget sama penginapan ini, cuman beda 1 blok aja. Di belakang penginapan ini juga ada money changer jadi kalau nggak sempet nuker uang, tuker deket penginapan juga bisa.

    Untung banget sebenernya kalau nginap di sini, akses kemana-mana gampang dan serba ada. Tapi, kalau kalian tipe turis yang menjunjung tinggi kenyamanan, terutama kebersihan ya jangan di sini. Penginapan ini nggak bersih; mulai dari kamar tidurnya yang ada bagian retak-retak atau stop kontaknya udah jebol, kasurnya (bantal, selimut, dan sprei) nggak dicuci dengan bersih, dan kamar mandinya kotor (bener-bener kotor). Dari segi kebersihan aja deh bisa kalian pertimbangkan. Kalau cuman 1-2 hari, agak nggak masalah apalagi kalau cuman dibuat tidur, tapi kalau lebih dari 2 hari, better kalian cari penginapan lain.

    INTERNET


    Hotlink RED

    Selama 3D2N di KL, aku pakai kartu sim Hotlink untuk internet. Awalnya aku mau beli Digi, tapi booth nya rame banget. Jadi aku memutuskan beli Hotlink aja, harganya 11:12 sih sama Digi atau provider lainnya, tergantung kalian mau beli paket simcard yang apa. Mereka nyediakan beberapa pilihan untuk turis seperti chatting only, social media only, both, atau berdasarkan kuota atau unlimited.


    Hotlink RED

    Kemarin aku pilih paket 4G social media selama 7 hari seharga RM25 (Rp 84.000). Dengan harga simcard segitu, kalian juga dapat pulsa RM5. Untuk menghemat, kalau kalian liburan bareng teman mending beli 1 simcard aja terus nyalakan hotspot. Aku rekomendasikan simcard ini karena hemat banget, ternyata dia terbagi beberapa kuota, nggak hanya unlimited social media. Kalian bakal dapat kuota sebesar 1.5GB untuk 7 hari, akses unlimited social media, kuota Facebook sebesar 10GB, dan kuota internet biasa sebesar 300MB. Ini udah untung banget sih dijamin.

    Nah kalau kalian beli simcard ini, tinggal download aplikasinya di Playstore atau Apple Store.


    Belinya bisa di bandara kok, tinggal ikutin petunjuk Exit, ntar bakal ada berjejer provider. Atau bisa dibeli di 7/11 dan di sepanjang jalan kota KL bakal ada store si provider. Untuk data, kalian diminta tunjukkin passport. Simple banget, nggak ribet. Aku nggak bisa bandingkan dengan provider lain karena hanya menggunakan ini, tapi kalau kalian juga punya rekomendasi lainnya, let me know dengan komentar di post ini ya! 

    TRANSPORTASI

    Liburan kali ini, untuk pertama kalinya aku pakai MRT, LRT, dan Komuter. Kalau bus sih aku pakai untuk transport dari bandara ke terminal, ke Melaka, dan ke Singapore. Lainnya ya jalan atau pakai grab.

    Naik transportasi umum di KL itu gampang kok, buat kalian yang udah pernah naik transportasi mirip di kota atau negara lain, pasti bakal ngerti caranya. Tapi aku bakal kasih tips untuk kalian yang liburan ke KL dengan waktu kurang dari 2 minggu, mending nggak perlu beli kartu RapidKL karena menurutku jatuhnya rugi. Beli kartu RapidKL itu ada biayanya seperti biaya kartu dan ada minimal saldo. Beda fare antara pakai kartu dan tidak, itu nggak jauh beda, rata-rata hanya 50 sen.

    Nah buat yang nggak pakai kartu, kalian bakal beli token untuk naik transportasi umum KL. Beli tokennya lewat vending machine yang bisa ditemui di terminal dan stasiun. Tinggal cari vending machine warna merah atau pink, pilih jenis transport, klik destinasi, masukin duitnya, dan token bakal keluar. Cek di sini untuk lebih lanjut ya! 

    DESTINASI

    Beberapa destinasi sebelumnya udah pernah aku kunjungi, tapi karena liburan ini pertama kalinya untuk teman aku, jadi aku ke sana lagi.

    Petaling Street Market

    Petaling Street, 28 Juli 2019.
    Kalau kalian lagi cari oleh-oleh, bisa beli di Petaling Street Market karena harganya termurah dan bisa ditawar. Tentunya beragam souvenir kalian bisa temukan; mulai dari baju, tas, gantungan kunci, sepatu, topi, miniatur, dan aksesoris lainnya. Nggak perlu mikirin gimana caranya komunikasi sama pedagang, kalian bisa ngomong pakai Bahasa Indonesia dan mereka bakal jawab pakai Bahasa Melayu. Perlu banget kalian eksplore semua sisi jalan di sini, nggak hanya yang di jalan utama. Aku pernah nemukan souvenir unik di bagian jalan yang gang-gang gitu.

    Ohya, di sini ada yang jual chestnut dan rame banget. Bisa dicoba :)

    Alor Night Street Food

    Alor Night Street Food, 28 Juli 2019.


    Ini surganya pecinta kuliner. Makanan dari Asia dan Western ada di sini, tapi paling banyak itu seafood. Harganya bersahabat kok, tapi emang perlu sediakan uang khusus jajan hehe :)
    Wong Ah Wah Resto, Jalan Alor.

    Rekomendasiku tetap sama, cobalah Fried Durian, Dim Sum, Chicken Wings W.A.W, Durian Musang King, dan Coconut Ice Cream.

    Batu Caves

    Batu Caves, 29 Juli 2019.


    Akhirnya ke sini juga. Destinasi utama aku waktu liburan kemarin adalah Batu Caves! Transportasi dari KL ke sini gampang; kamu tinggal ke KL Sentral dan beli tiket Komuter di loket atau vending machine, berangkat! Kalian bakal langsung turun di Stasiun Batu Caves, dan tinggal ikutin arah exit, nanti udah keliatan tuh ikon Batu Caves. Masuknya free, kecuali beberapa temple di dalamnya dipatok RM5. Kalau masuk ke sini, kalian harus pakai pakaian yang agak tertutup ya karena Batu Caves ini tempat ibadah aktif tapi di sana juga kalian bisa sewa selendang seharga RM5.


    Batu Caves, 29 Juli 2019.

    Di dalamnya sebenarnya biasa aja cuman memang bagus, apalagi kalau jago foto.

    Kalau ke sini, perhatikan jam operasional komuternya ya karena nggak seperti MRT yang setiap 6-7 menit ada. Waktu turun dari stasiun, bisa menuju loket stasiun Batu Caves dulu untuk cek jam operasionalnya. Waktu aku ke sana, ada beberapa jam yang lagi nggak aktif jadi terbatas. Dan ini tips penting, kalau ke Batu Caves dari pagi karena masih sepi jadi nggak susah kalau mau foto dan nggak panas.


    Thean Hou Temple



    Thean Hou Temple, 29 Juli 2019.

    Kuil ini salah satu kuil tertua di Malaysia. Bangunannya terawat banget, padahal masuknya free loh! Cuman akses ke sini agak susah karena nggak dekat dengan MRT dan letaknya naik ke bukit. Waktu ke sini, aku naik grab dari Stasiun Bank Rakyat Bangsar.


    Kalian bisa cek temple ini lewat fitur search by places di Instagram buat nemuin spot atau angle foto yang oke.


    Karena kuil, banyak jamaah yang beribadah. Buat turis, kalian diperbolehkan masuk ke dalam kuil tapi dilarang memotret ya. Uniknya, kalian juga bisa donasi berapa pun atau berdoa dengan membeli kertas keberuntungan. 


    Central Market & Kasturi Walk



    Central Market, Kuala Lumpur.
    Sumber: Pinterest

    Selain Petaling Street, ada tempat beli souvenir lainnya yaitu Central Market. Meskipun namanya 'market' alias pasar, tatanan tempatnya sama sekali bukan seperti pasar yang ada di bayangan kita. Central Market punya bangunan sendiri berwarna biru muda dan di dalamnya, booth penjual ditata seperti mall tapi masih ada sentuhan tradisionalnya. Ternyata, di dalamnya di ber-AC loh! Bayangin, pasar mana yang ada AC-nya. Untuk harga, nggak berbeda dengan Petaling tapi di Central Market kebanyakan jual souvenir handmade dan sejenis batik khas Kuala Lumpur.



    Kasturi Walk, Kuala Lumpur.
    Sumber: Pinterest

    Di samping Central Market, ada Kasturi Walk--jalanan yang berisi penjual souvenir dan makanan tapi nggak banyak. Kalau kalian cari baju dan tas, di sini tempatnya. Hampir semua penjualnya jualan tas dan baju, tapi harganya mahal.


    Menara Petronas



    Petronas Tower, 30 Juli 2019.

    Si mandatory place. Bedanya kali ini, aku ke Petronas lewat Taman KLCC atau nyebutnya sisi belakang Petronas. Kalau kalian mencatat Suria KLCC sebagai destinasi, nah jalannya sama dengan taman KLCC dan Aquaria KLCC. Aku milih sisi ini karena sebelumnya pernah lewat sisi depan dan susah banget kalau mau foto karena jaraknya deket dan terhalang sama jalan raya. Kalian bisa ke Petronas lewat sisi depan dan belakang, nggak masalah kok, mau dua-duanya juga oke.


    Graffiti Street Arts Bukit Bintang



    Graffiti Street Arts, 30 Juli 2019.

    Nemu tempat ini dari rekomendasi salah satu website. Dari gambar mah keren, ya aslinya boleh lah ya, selagi bisa nemu spot yang oke pasti bagus hasil fotonya. Jadi tempat ini sebenernya gang biasa yang emang disulap sama pemerintah jadi berwarna. Konon, jalan gang ini gelap dan kumuh. Kalau malam, rawan banget rampok dan ga aman buat para cewe-cewe. Akhirnya, disulap jadi mural street.


    Area muralnya nggak luas, kalau nggak salah hanya ada 5 mural dengan tema yang berbeda. Tapi gambar dan warna muralnya bagus.



    Graffiti Street Arts, 30 Juli 2019.

    Kalau ke sini, kalian tinggal cari KFC Bukit Bintang, di sebelahnya ada gang. Tinggal masuk ke sana ntar sudah keliatan deh muralnya. Aku sendiri nggak lewat sini, tapi lewat Jalan Nagasari karena kebetulan destinasi ke sini setelah dari Petronas.


    Kamu bisa cek destinasi ini di Google Maps ya!


    BUDGET


    Hal utama yang ditanyakan teman-temanku yaitu "Budgetnya berapa?". Bingung jawabnya karena anggaranku pasti nggak sama dengan anggaran kalian. Kalau jadi referensi, boleh-boleh aja.


    Menentukan budget itu dipengaruhi beberapa faktor seperti diskon/promo, biaya makan, biaya atraksi, dan biaya oleh-oleh.


    Liburan kali ini, biaya akomodasiku 600k dan nggak masuk ke atraksi berbayar. Jadi sisanya tinggal nyiapkan budget untuk makan dan belanja.


    Percayalah, biaya makan di Malaysia itu sama seperti di Indonesia, tinggal kalian milih aja mau makan makanan mahal atau murah. Contohnya, seporsi chicken wings W.A.W itu RM3 (beli dua porsi udah cukup) atau nasi lemak pinggir jalan rata-rata RM4-6. Tips dari aku, kalian tentukan dalam satu hari akan berapa kali makan dan budget sekali makan berapa, kan tinggal dikali aja tuh. Zuzur, kalau aku pribadi nggak menjadwalkan makan dan realitanya dalam sehari nggak sampai 3x makan. Kok bisa? Emang kuat? Anehnya kuat, mungkin karena terlalu antusias jalan-jalan ya jadi nggak berasa lapar.


    Beda lagi dengan belanja karena kegiatan ini nggak bisa diprediksi. Supaya nggak membengkak, kalian juga perlu bikin anggaran belanja maksimal berapa. Mau belanja kurang dari itu ya bagus, kalau melebihi itu ya resiko. Atau bisa diantisipasi dengan biaya tidak terduga, tapi jangan banyak-banyak ya!


    Untuk biaya transportasi, aku udah pernah share di sini ya!


    ITINERARY


    Sebagai referensi dan atas request teman-teman, berikut aku share itinerary liburan aku di Kuala Lumpur. Ohya, aku share juga sewaktu liburanku tahun lalu ya! Klik di link berikut:


    Itinerary Singapore & Malaysia


    Itinerary Kuala Lumpur


    Mungkin itinerary yang aku bikin beda sama yang biasanya kalian buat dan di internet, ini soal preferensi aja sih. Kalian bebas mau bikin itinerary seperti apa, yang penting sewaktu kalian baca itu jelas. Karena aku detail banget ya (meskipun aku Leo haha..), jadi ngerasa ga sreg aja gitu kalau itinerary-nya nggak lengkap sampai segitunya. Mikirku gini sih, aku kan liburan di negara orang lain ya, nggak tau di sana bakal seperti apa dan aku yakin pasti akan terjadi hal-hal di luar rencana. Nah daripada semuanya ntar jadi amburadul, mending aku minimalisir dengan cara nyusun rencana sedetail-detailnya.


    Asik kok buat itinerary itu :) 

    Tips dapat tiket promo!

    Nah aku akan share beberapa tips ala aku biar kamu bisa dapetin tiket liburan promo:
    1. Rajin-rajin cek harga tiket di beberapa platform, jangan cuman cek di satu platform aja ya! Karena bisa jadi masing-masing platform ngasih promo yang berbeda-beda. Kamu tinggal bandingin aja mana yang lebih hemat.
    2. Tanya ke agen travel. Nggak selalu loh agen travel itu harganya lebih mahal, malah beberapa di antaranya punya channel atau kerjasama dengan maskapai atau hotel, jadi adakalanya mereka ngasih harga yang lebih murah.
    3. Cek ke website atau media sosial maskapai. Masing-masing maskapai punya website sendiri jadi kamu juga bisa beli tiket di sana. Nggak dipungkiri juga kalau mereka adakan promo dengan cara pemesanan tiket hanya melalui website seperti AirAsia. Jangan lupa jadi member maskapai, biar dapat bonus poin atau tambahan diskon.
    4. Pakai aplikasi travel fare aggregator atau travel metasearch engine. Dengan aplikasi ini, kamu bisa dengan mudah bandingkan harga tiket dari beberapa platform jadi bisa tau mana yang lebih murah tanpa akses ke masing-masing platform. Pernah tau aplikasi Skyscanner? Nah itu salah satu contohnya.
    5. Cek lewat fitur flight+hotel. Btw ini ngaruh banget loh hematnya!
    6. Siapkan dana liburan. Ini perlu banget dicatat bahwa promo diskon dari platform travel atau maskapai itu nggak bisa ditebak. Bisa aja hari ini mereka announce tanpa ada aba-aba terlebih dahulu. Alangkah enaknya kalau memang kamu udah punya rencana liburan dan menyiapkan dananya jadi sewaktu ada tiket promo, bisa langsung beli.
    ---

    Nah itu aja informasi yang pengen aku kasih tau ke kalian semua. Kalau ada yang mau ditanyakan, boleh banget ya bisa komen atau hubungi aku. Mau sharing juga silahkan bangetttt :)

    Terimakasih sudah membaca!
    Continue Reading
    Hai! Balik lagi ke tulisan aku soal travelling.


    Akhir Juli kemarin, aku sempat pergi ke Kuala Lumpur (lagi) selama tiga hari berkat promo pesawat dari Citilink, yakni 600k sudah PP dari Surabaya plus nginap selama dua malam. Wah kok bisa dapat promo? Bisa dong karena mantengin haha.. Tapi tentunya beli tiketnya nggak mendadak. Contohnya aja, aku berangkat Juli tapi beli tiketnya udah dari Februari :) Tenang aja, kalau memang nyari promo pasti ada kok at least h-1.


    Aku punya beberapa rekomen akun agen travel yang biasanya ngasih informasi tiket promo, yaitu Travelica Agency, Rodex Travel, Promo Trip, Seven Days Weekend, atau langsung cek ke akun maskapai dan jasa layanan pemesanan lainnya. Kalau kalian ada rekomen akun tiket promo, let me know ya!

    --

    Pas abis dari KL, aku kepikiran nulis lagi tapi mikir tentang apa ya. Karena destinasiku pun nggak banyak, hanya ke dua tempat. Aku sempat nanya ke instagramku, kira-kira apa sih yang pengen orang tau tentang travelling ke luar negeri dan ternyata banyak yang mau tau transportasi selama di negeri orang. Aku udah pernah buat tulisan tentang ini tapi di Singapore. Nah buat ngelengkapinya, aku akan buat juga soal transport di Kuala Lumpur. Here we go...

    Transportasi umum di Kuala Lumpur ada 6 jenis, yaitu KL Monorail, LRT, MRT, Bus rapidKL, KTM Komuter, dan KLIA Ekspres/KLIA Transit. Rute masing-masing transport berbeda tapi ada juga yang bersinggungan. Selain KLIA Ekspres/KLIA Transit, tiket bisa dibeli melalui vending maching yang ada di stasiun.

    Vending Machine rapidKL - Source: Flickr
    Cara beli tiketnya gampang. Kalian siapkan uang koin atau pecahan di bawah RM10. Pertama, pilih jenis transportasinya dulu, lalu pilih tujuan dan jumlah tiket yang mau dibeli. Nanti di layarnya bakal nunjukkan semacam summary gitu; isinya jenis laluan, tujuan, dan harga. Kalau sudah, tinggal masukan uang ke tempat yang disediakan. Tenang, mesinnya bisa mengeluarkan uang kembalian kok. Nah, tiketnya bukan berupa karcis atau struk ya tapi berupa token seperti ini.

    Play this video

    Token rapid KL
    Dengan token tersebut kalian tinggal masuk ke jalur transportasi dengan 'tap' koin ke entry gate dan palang pintu bakal kebuka otomatis. Kalau kalian sudah sampai tujuan, tinggal cari arah keluar dan ngelewatin gate lagi. Di sini kalian bisa masukin token ke slot exit gate. Jadi token ini berlaku sekali perjalanan aja. Awal-awal mikir agak ribet sih memang karena musti antri di vending machine, klik ini-itu, dan paling penting adalah nyiapin uang receh. Tapi lama-kelamaan udah terbiasa. Kalau kalian nggak mau pakai token, bisa juga beli semacam kartu --namanya Touch 'n Go--jadi tinggal di tap dan saldonya bisa top up. Tarif antara pakai token dengan kartu bakal beda, meskipun beda harganya cuman 0.1-0.2 ringgit aja. Menurutku kalau kalian liburan ke sana di bawah dua minggu sih pakai token aja, kalau pakai kartu sedikit rugi jatuhnya karena kita perlu beli kartunya itu sendiri sekitar RM2,5 atau info lebih lengkap bisa cek di sini.

    Di website rapidKL, kita juga bisa tau berapa tarif dari titik ke titik lain. Jadi kalau kalian mau nyusun budget, jangan lupa diatur biaya transportasinya juga. Kalian bisa cek di sini, gampang kok, tinggal input lokasinya aja. Kalau kalian nggak tau perjalanannya dari stasiun mana, bisa cek di Google Maps, di sana bakal lengkap rute dan jenis transportasi yang dipakai :)

    RapidKL Route

    Oh ya. Penjelasan di atas berlaku untuk Monorail, LRT, MRT, dan Bus ya. Kalau KTM Komuter, beda lagi. Aku naik komuter ini untuk menuju Batu Caves. Dari yang aku perhatikan, jangkauan KTM Komuter lebih luas; dari ujung ke ujung, bahkan bisa ngebantu kita kalau mau pergi ke Singapura (tapi oper transportasi). Tiket KTM Komuter bisa dibeli di vending machine atau ke loket. Dari yang aku lihat sih, vending machine khusus pemegang kartu aja jadi kalau nggak punya kartu itu tadi, belinya di loket. Tiketnya sama seperti sebelumnya, yaitu berupa token. Info lengkap soal KTM Komuter, bisa cek di sini.

    Nah kalau KLIA Ekspres/KLIA Transit ini kereta bandara KLIA ke terminal kota seperti KL Sentral, TBS, atau antar terminal bandara. Tapi tarifnya lebih mahal dibandingkan transportasi lainnya. Contohnya dari KLIA1 ke KL Sentral dipatok RM55, padahal kalau kalian naik LRT/MRT bisa jauh di bawah itu (nggak sampai RM10). Cuman lebih unggul soal kecepatannya. Dari bandara ke KL Sentral cuman 30 menit pakai KLIA Ekspress sedangkan kalau naik LRT/MRT bisa hampir 60 menit. Jadi kalian tinggal pilih, mau yang cepet apa santuyy :)

    Btw ada juga transportasi lain yang gratis, namanya Bus GoKL. Aku udah pernah singgung ini sedikit di sini. GoKL ngecover wilayah KLCC, Bukit Bintang, dan Pasar Seni. Mereka ada empat line dengan rute yang berbeda. Kalau mau naik GoKL, tinggal nunggu di halte. Jangan lupa cek apakah bus yang kalian naiki udah sesuai rute yang dipengen. Selama nyoba GoKL sih enak-enak aja apalagi gratis, busnya bersih dan informasinya jelas tetapi minusnya adalah nunggunya sedikit lebih lama daripada transportasi lain, yaitu sekitar 5-10 menit. Kalau kalian mau nyoba naik GoKL, cek informasi lengkapnya di sini. Nggak ada salahnya buat dicoba, apalagi gratis.

    Rute GoKL

    Selain transportasi umum, Kuala Lumpur sudah tercover sama Grab. Aku juga sudah pernah coba, waktu pick up nya juga nggak lama, standar. Tapi jujur, menurutku secara pribadi, pengemudinya agak nggak enak, nyetirnya nggak alus gitu, ngebut dan sedikit ngawur. Tentunya, aku bisa bilang gini pembandingnya nggak cuman satu atau dua, tapi sudah beberapa kali dan semuanya sama. Bisa jadi karena faktor jalannya juga sih kan agak berbukit ya.

    --

    Itu aja ya informasi soal transportasi di Kuala Lumpur. Selama ada MRT dan LRT semuanya aman kok kalau mau kemana-mana. Inget, kalau nggak ngerti bisa nanya ke petugasnya. Oh iya, minusnya di sini itu minim bisa nemuin petugas, baik di stasiun atau terminal. Kalau aku bandingkan dengan Singapura, di setiap titik pasti ada petugas yang jaga jadi bisa bantu kita tapi kalau di Malaysia, petugasnya ya hanya di pusat informasi, pas mau nanya eh harus antri dulu. Saranku, better semuanya disiapkan selengkap dan sedetail mungkin, jadi di sana biar nggak nyasar banget gitu.

    Kalau kalian mau ada yang nanya atau menambahkan, bisa comment ya! Thankyou
    Continue Reading
    Credit to Janko Ferlic 

    "Mbak, islam kan ya? Kok nggak pakai kerudung?"

    Sebuah pertanyaan yang dilontarkan oleh mbak-mbak kuliahan lengkap dengan gamis tertutup. Hampir semua orang mengira aku non-muslim karena wajahku yang Chinese. Begitu tahu aku muslim, beberapa di antaranya minta maaf tapi lainnya melontarkan ceramah seperti pertanyaan di atas. Tenang, itu baru kalimat pembukanya.

    Emang pahala kok kalau ngajak kebaikan dan saling mengingatkan. Tapi kalau nodong? Apa dapat pahala juga?

    Hng. Nggak tau deh, aku bukan Tuhan.

    Kalau pertanyaannya, apakah wanita Islam harus berkerudung? Iya, karena salah satu perintah Rasulullah.

    Tapi, apakah wanita Islam yang belum berkerudung harus 'dipaksa' untuk berkerudung? Enggak dong.

    Jangan sampai nih kerudung jadi 'alat' buat ngehakimin orang. Kerudung nggak bisa jadi tolak ukur tingkat keimanan orang. Lantas gimana dong sama cewek yang belum berkerudung karena tuntutan pekerjaan, misalnya. Masa iya mereka harus merelakan sumber mata uangnya?

    "Rejeki nggak akan kemana, sudah janji Allah", kata si mbaknya lagi.

    Bener, mbak. Tapi, nggak boleh juga dong ngebuang rejeki yang sudah dikasih?

    Dari sini, aku jadi semakin bertanya-tanya dan keheranan. Ada ya orang yang 'berani' buat bilangin seorang cewek untuk (harus) pakai kerudung. Ya tentunya kerudung emang bukan hal yang tabu, balik lagi—jangan sampai kerudung dijadikan tolak ukur keimanan orang.

    Terus, apakah perlu menanyakan keimanan orang lain? Apakah perlu untuk tahu sudah berapa banyak pahala orang?

    Kenapa sih kehidupan spiritual orang itu perlu ditanyakan?
    Continue Reading
    @esteejanssens via Unsplash

    Halo!
    Selamat tahun baru 2019!! Semoga kalian diberi kebahagiaan di sepanjang tahun ini ya!

    Meskipun telat tapi lebih baik mengucapkan daripada tidak sama sekali hehe..

    Nah! Di tahun baru gini biasanya sebagian orang butuh buku agenda buat catat-mencatat. Aku pun juga ya karena tuntutan pekerjaan sih. Awalnya aku berniat untuk beli di salah satu online shop. Lucu dan bagus sih tapi pas liat harganya kayaknya nggak deh. Satu buku agenda bisa nembus 200 ribu coy. Sedih akutu. Ya memang ada barang ada harga, tapi aku mikirnya dengan nominal segitu tuh bisa dialokasikan untuk kebutuhan lain. Iya nggak sih? Aku juga langsung berpikiran kalau aku bisa dapetin planner dengan look yang nggak jauh beda tapi dengan harga lebih murah.

    Lalu, pas iseng-iseng buka Pinterest buat cari kalender yang printable, aku jadi kepikiran, "Kenapa nggak bikin planner sendiri aja sih". Dan akhirnya jadi deh! Ya meskipun nggak sebagus yang dijual di luar sana, tapi bagiku bisa berguna. Ternyata di internet itu banyak banget yang ngebagiin template buat planner secara gratis dan tentunya printable loh! Jadinya, hasil planner ku ini semuanya berasal dari internet, tapi legal kok downloadnya. Meskipun ada juga beberapa yang aku desain sendiri.

    Karena ku ingin jadi orang baik dan bermanfaat, aku mau bagiin planner buatanku ke kalian secara gratis! Karena gratis, jangan berharap desainnya bagus yah hahaha

    Kalian bisa download di bawah ini ya! Semoga bermanfaat dan senang berbagi dengan kalian :)

    Format file .pdf dengan setting ukuran kertas A4, jadi kalau dicetak ukuran maksimal A4 masih oke.
    Semisal kalian ada template yang kurang suka atau ngerasa kurang/lebih, feel free buat edit. Tapi atur-atur sendiri ya!

    2019 Planner by Alvinia Y. Gutomo

    versi compressed 
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Follow Me

    Follow @alviniagutomo

    Labels

    Event Holiyay! Ilmu Komunikasi Random thoughts

    Blog Archive

    • ►  2021 (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2020 (1)
      • ►  January (1)
    • ▼  2019 (5)
      • ▼  October (1)
        • Setelah 6 tahun, akhirnya ketemu! Shawn Mendes The...
      • ►  September (1)
        • PP Sub-KL plus Nginep 2 Malam cuman 600k!
      • ►  August (1)
        • Di Kuala Lumpur, Transportnya Gimana?
      • ►  February (1)
        • Cara Memanusiakan Manusia
      • ►  January (1)
        • Ada yang mau 2019 Planner? Gratis!
    • ►  2018 (7)
      • ►  November (2)
      • ►  October (2)
      • ►  September (2)
      • ►  January (1)
    • ►  2017 (5)
      • ►  November (1)
      • ►  September (1)
      • ►  April (2)
      • ►  February (1)
    • ►  2016 (8)
      • ►  December (1)
      • ►  October (1)
      • ►  August (1)
      • ►  July (1)
      • ►  June (2)
      • ►  May (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2015 (5)
      • ►  December (3)
      • ►  March (2)
    • ►  2014 (1)
      • ►  August (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  March (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2012 (1)
      • ►  December (1)

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top