Instagram Twitter LinkedIn

Alohomora !

by Alvinia Yuliareza Gutomo

    • Home
    • Profile
    • Categories
    • Contact

     

    Photo by Toa Heftiba via Unsplash

    Halo!

    Buat kalian yang berencana liburan dan ingin liburannya tersusun rapi, ada baiknya bikin itinerary deh..

    Apa sih itu? Jadi singkatnya itinerary adalah rencana jadwal perjalanan. Kenapa perlu itinerary? Supaya liburan kalian lebih terorganisir, apalagi kalau bepergian ke negara asing. Kita kan nggak tau apa yang akan terjadi di sana, alangkah baiknya kalau semua sudah direncanakan dan disusun dengan rapi. Nggak hanya itu, tapi menyusun itinerary itu juga mengandalkan kemampuan research kita loh! Kita bisa mencari tau seluk beluk destinasi, mulai dari apa aja yang bisa di-explore, berapa tiket masuknya, transportasi yang bisa menjangkau apa aja, atau bahkan peraturan-peraturan apa aja yang diterapkan.

    Lalu seperti apa itinerary itu?

    Sebenarnya bentuk itinerary itu bermacam-macam, menyesuaikan kebutuhan dan kenyamanan kalian sendiri. Tapi aku akan coba share itinerary versiku sebagai orang yang perfeksionis ya :)

    --

    Biasanya, aku bikin itinerary dalam bentuk excel atau spreadsheet (kalau mau disusun bareng-bareng sama partner travelling). Aku akan bagi menjadi dua sheet seperti ini:

    Sheet 1 : Summary destination

    Sheet 1 ini berisi daftar destinasi mana aja yang bakal dikunjungin per harinya. Di sini aku akan kira-kira aja, dalam satu hari berapa destinasi yang bisa dikunjungin dan berapa lama spend time di masing-masing destinasi. Biasanya awal-awal akan sedikit bingung ya kemana aja enaknya, jadi bisa list dulu sebanyak-banyaknya.

    Misalnya, hari pertama enaknya kesini, kedua kesini, dst. Atau kalau pagi hari enaknya ke sini dan sini; siang hari bisa ke sana dan sana; sore hari bisa istirahat atau prepare; dan malam hari enaknya ke situ dan situ. Jadi semua masih ada dalam pikiran. Karena nentuin destinasi pasti kalian setidaknya ada bayangan dulu dong tempat wisatanya bentuknya kayak apa atau suasananya seperti apa. Jadi bisa nentukan, cocoknya datang ke sana di waktu kapan.

    Setelah punya daftar destinasi, aku akan lanjut membuat itinerary yang lebih detail seperti di bawah ini:

    Sheet 2 : Itinerary details

    Nah pada sheet 2 aku akan lebih menjabarkan rencana perjalanan per destinasi.

    Misalnya, pada hari pertama, aku tiba di Singapore jam 10 pagi via udara. Hal pertama yang akan dilakukan adalah melewati imigrasi sehingga aku akan menyiapkan passport, bukti tiket pesawat, atau bukti tiket hotel karena ada petugas yang bakal ngecek itu. Kedua, karena masih belum bisa check-in hotel, aku akan keliling di Changi Airport terlebih dahulu hingga jam check-in tiba. Aku akan cari tau apa saja yang bakal bisa aku nikmati di sana, seperti membeli simcard atau EZ-Link dan keliling Jewel Changi.

    Hal pertama yang harus dilakukan setelah tiba di negara asing dan melewati imigrasi adalah membeli kartu sim dan kartu transportasi. Biasanya nih, setelah melewati imigrasi akan ketemu counter yang menjual kartu sim atau 7/11. Bisa lah mampir dulu kan. Di sini aku akan kasih waktu, kira-kira berapa lama aku bakal bisa beli kartu sim dan kartu transportasi. 

    Anggaplah imigrasi membutuhkan waktu 1 jam, maka aku bisa mulai membeli dua hal tersebut pukul 11 siang. Karena tidak susah, aku akan kasih spare waktu setengah jam atau hingga jam 11.30 aku sudah mengantongi simcard dan EZ-link. Destinasi selanjutnya yakni Jewel Changi.

    Untuk keliling Jewel Changi, aku pun akan mencari tau terlebih dahulu apakah ada tiket masuk? Apa aja yang bisa aku lihat? Kira-kira bisa spending time berapa lama di sana untuk menjelajahi? Semua ini bakal aku tulis detail, mulai dari jam berapa aku selesai melewati imigrasi, berapa lama aku bisa beli kartu sim, berapa jauh titik imigrasi ke Jewel Changi, jam berapa aku akan mulai explore hingga jam selesainya.

    Anggaplah perjalanan dan administrasi tiket ke Jewel Changi 15 menit, maka aku akan mulai explore di sana jam 11.45 siang. Karena banyak hal yang bisa dilihat, aku akan menghabiskan waktu di Jewel Changi selama satu jam kemudian aku akan menuju hotel untuk check-in, yang mana membutuhkan kurang lebih satu jam perjalanan hingga sampai di stasiun dekat hotel.

    Maka:

    10.00-11.00    |    Arrival dan imigrasi    |    Menyiapkan passport, tiket pesawat, tiket hotel.

    11.00-11.30    |    Membeli simcard dan EZ-link    |    Menyiapkan passport.

    11.30-11.45    |    Goes to Jewel Changi    |    Transport via jalan kaki.

    11.45-12.45    |    Explore Jewel Changi     |    Adm. fee USD3.

    12.45-14.00    |    Goes to hotel    |    Via Changi Airport MRT to Lavender MRT rute East West Line*

    14.00-14.05    |    Check in    |    Menyiapkan passport dan bukti tiket hotel.

    ... dst.

    *Biasanya kalau aku, setiap pakai transportasi umum akan kujabarkan rutenya dari mana kemana dan biaya MRT nya berapa. Semua itu bisa kita dapatkan di internet kok jadi nggak perlu khawatir kalau nggak bisa kira-kira.

    Oh ya! Dalam itinerary, aku juga tambahkan biaya dalam mata uang negara tersebut dan currency ke Rupiah seperti tiket masuk destinasi, tiket MRT, dll. Ini juga bisa memudahkan kalian buat nyusun budget, jadi tau berapa sih kira-kira biaya yang bakal dialokasikan untuk keliling destinasi.

    Saat menyusun detail seperti di atas, kalian bakal lebih ada pandangan, "Eh ternyata dalam satu hari itu aku cuman bisa ke empat tempat" atau "Ternyata destinasi ini nggak cukup waktunya kalau ditaruh di hari pertama, enaknya di hari kedua."

    Nah itulah tujuan aku dalam membuat itinerary karena nggak mau juga kan waktu singkat liburan tapi cuman ke destinasi itu-itu aja.

    --

    Kok kayaknya ribet ya?

    Selain aku orang yang super duper harus terencana, aku mikirnya gini. Kan kita ke kota/negara orang ya, nggak tau nih di sana bakal terjadi seperti apa, termasuk nggak mau ditipu orang lokal juga. Nah maka dari itu aku bikin itinerary dengan detail seperti di atas. Bisa aja pas sampai sana, sulit nemukan kartu sim jadi nggak bisa browsing dulu. Tapi karena ada itinerary super detail, aku jadi tau kemana aku akan pergi tanpa bantuan internet.

    Tapi tentunya nggak semua orang bakal bikin itinerary kayak gini, kalau kalian hanya cukup punya itinerary seperti di Sheet 1 ya udah nggak masalah juga toh sebenernya rencana perjalanan itu kan buat kita sendiri. Ya bikin yang paling memudahkan kita ☺️

    Buat diriku sendiri, selama nyusun itinerary aku seneng banget sih malah jadi semakin excited. Aku juga jadi lebih tau kira-kira kegiatanku di sana apa aja dan paling penting ada bayangan seperti apa destinasinya.

    --

    Aku coba kasih salah satu contoh itinerary yang aku buat sewaktu mau pergi ke Malaysia ya! Silahkan klik di bawah ini :)

    Klik di sini untuk contoh Malaysia Itinerary by @alviniagutomo

    Continue Reading
    5 Januari 2020.

    Hi. Bagaimana 2019? You got throught it, right? Kenapa tidak mengucapkan selamat kepada diri sendiri yang telah berhasil dan bertahan melewati 365 hari kemarin? Aku melihat semua orang bersenang-senang di halaman awal 2020 dengan caranya masing-masing.

    Apapun yang telah kalian lalui, you did it well.

    ---

    I just feel sad today, btw. I don't why.

    Tiba-tiba ngerasa sedih dan nggak tahu harus ngelakuin apa bahkan cerita ke orang lain pun. Aku ngerasa ada yang hilang dan kosong tapi aku juga nggak tau apa itu.

    Tapi tidak ada yang namanya 'tiba-tiba', bukan? Akibat terjadi karena sebab muncul duluan.

    Aku hanya ngerasa nggak punya siapa-siapa untuk bercerita dan jalan-jalan, padahal aku punya teman.

    Tapi kenapa ya mereka nggak ada?

    Apa aku terlalu berharap ke mereka?

    Apa aku terlalu percaya bahwa ketika kita melakukan sesuatu yang baik untuk orang lain, orang tersebut juga akan melakukan hal yang sama pada kita?

    Apa aku terlalu berharap ke mereka untuk selalu ada buat aku?

    Egois ya? Hmm ya egois memang kalau dipikir.

    Tapi, aku nggak pamrih!

    Aku hanya percaya bahwa setiap kita melakukan hal baik, pasti suatu saat akan ada hal baik juga buat kita apapun itu cara dan bentuknya.

    Hmm. Mungkin sibuk masing-masing? Nggak tahu lah. Aku cuman berdoa dan berharap bisa melewati masa sedih ini, hari ini.

    2020. Semoga banyak hal baik dan hebat di tahun ini💙
    Continue Reading
    8 Oktober 2019.

    Nggak nyangka, akhirnya bisa nonton langsung Shawn Mendes. Suka dari tahun 2013, waktu itu doi masih demen ngecover lagu, diposting di YouTube dan Vine. Waktu itu juga, Shawn masih bocah 15 tahun yang kurus dan masih pakai behel. Nggak lama doi ngeluarin single pertamanya "Life of The Party", kemudian melejit lewat lagu "Stitches". Nggak nyadar juga sih sudah 6-7 tahun berlalu.

    Semenjak Shawn ngadain world tour, tahun 2016 kalau nggak salah, makin excited. Berharap banget kalau dia juga mampir ke Indonesia. Tapi kalau waktu itu doi ke Indonesia sepertinya aku juga nggak bisa nonton sih T.T Mahasiswa belum ada duit cuy. Alhasil cuman bisa nabung dikit-dikit kalau duit bulanan ada sisa.

    Eh April 2019, doi update bakal ada tour ke Asia. Pas mau lihat instagramnya, kok deg-deg-an ya. Ternyata!

    Shawn Mendes Instagram Update
    Seneng bukan main sih ((padahal belum pasti nonton langsung)). Mulailah cek website dan instagram Jakarta Konser. Waktu tiket mulai dijual, langsung tanpa babibu klik 'buy ticket'. Alhasil, 8 Oktober 2019 kemarin nih bisa nonton doi :')

    Shawn Mendes The Tour ticket







    Secara teknis, konsernya lancar-lancar aja. Meskipun mulainya agak telat, harusnya jam 8 jadi 8.30 tapi nggak ada masalah. Mulai dari sound, penataan panggung, dan kursi penonton, semuanya oke. Awalnya kita nggak boleh berdiri dari kursi atau pindah-pindah, tapi pas si Shawn nongol ya yaudah lah ya.






    Aku ada di Cat 5A, pinggir sendiri tapi dapet duduk depan sendiri--secara ya tiket kebeli di detik ke-15 :') Kalau kalian nanya, "Emang keliatan?", babe keliatan jelas kok bahkan sampai bulu-bulu keteknya Shawn juga keliatan dan doi juga sering ke kanan-kiri juga kan.

    Sebenernya pengen upgrade sih tapi kayaknya nggak deh karena mikirnya mau beli tiket M&G. Eh kok tiket M&G nya sangat menguras kantong hahaha. Bersyukur masih dapat duduk di bagian depan karena katanya yang duduk di baris atas malah lebih nggak keliatan meskipun kategorinya di atas aku.

    Semoga next bukan cuman foto sama photoboothnya wkwk

    Continue Reading
    Bukan clickbait, bukan.

    Beneran kok. Liburan ke Kuala Lumpur selama 3D2N cuman Rp 600.000 udah termasuk nginap pula. Aku sendiri aja bilang ini murah kebangetan.

    Kalau benar, timbulah pertanyaan, "Kok bisa? Gimana caranya?"

    Tenang~ Akan aku beritaukan caranya gimana, ngapain aja di sana, dan banyak temanku minta dibagikan itinerary. Semuanya aku bakal share di sini.

    ---


    Petronas Tower, 30 Juli 2019.


    Bulan Juli 2019 lalu, tepatnya pada tanggal 28-30, aku dan temanku liburan ke Kuala Lumpur. Beruntung banget kita berdua dapat tiket seharga Rp 600.000 sudah termasuk tiket pesawat pulang pergi dari Surabaya dan menginap selama 2 malam. Jarang-jarang banget tiket seharga segini dan memang kami berdua dapat harga promo dari Citilink di Traveloka. Waktu itu, Citilink ngadain promo lumayan gede dari bulan Februari-Agustus 2019 dengan destinasi beberapa negara seperti Malaysia, Singapore, Bangkok, Jepang, dan Hongkong. Kenapa kok aku nggak pilih destinasi lain yang lebih menggiurkan? Jawabannya adalaaahhh tiketnya habis T.T

    Kami beli tiketnya dari Bulan Februari loh! Kebayang nggak gimana hebringnya itu promo, sama halnya dengan promo gledek dari Tiketdotcom. Orang Indon shay, gercep banget kalau ada promo-promo.

    Jauh sebelum itu, aku sudah pantengin itu tiket dan harga normalnya sekitar 1,5-2 juta rupiah. Yah itu standar lah emang harganya. Kalian bisa cari tiket promo di beberapa agen travel seperti yang aku share di sini.

    --

    Liburan ke KL kali ini aku lebih panjang daripada sebelumnya yang cuman sehari, jadi bisa ke destinasi yang belum pernah aku kunjungi, ya memang nggak banyak sih tapi happy!

    MASKAPAI

    28 Juli 2019, Citilink - 35k feets.


    Untuk maskapai, aku udah kasih tau bahwa aku pakai Citilink dan belinya lewat Traveloka. Nggak tau ya kenapa aku selalu beli lewat Traveloka haha.. Mereka punya aplikasi itu user friendly dan user interface oke. Terlebih mereka punya beberapa fitur yang nggak bisa ditemukan di platform lain. Tapi kenapa aku jadi promo Traveloka? :) Nggak dibayar kok, hanya testimoni sebagai user aja tapi kalau Traveloka mau dipromoin lebih, call me ya!

    Berangkat dari Surabaya dan turun di KLIA-1. Baru kali ini aku turun di terminal 1, sebelumnya di terminal 2 dan beda bangettt! KLIA-1 jauh lebih sepi; booth  untuk brand cuman dikit dan high-end semua, booth makanan terbatas banget, meskipun gede tapi karena isinya dikit jadi jarak antara titik satu dengan yang lain terkesan jauh. Beda banget sama KLIA-2, mungkin karena terminal baru ya jadi lebih ramai, kayak mall deh seriusan dan banyak petugasnya di beberapa titik, nggak cuman di pusat informasi. Tapi tenang, pemilihan terminal bandara kan nggak ngaruh-ngaruh banget untuk liburan, mungkin kalau kalian lagi transit lama nah baru deh ngefek karena pasti butuh hiburan atau jalan-jalan kan selama di bandara. Kalau bandaranya kosong mah apa yang diliat?

    PENGINAPAN

    ABS Bintang Guest House (perhatikan tanda panah dan lingkaran merah).
    Sumber: Agoda

    Ini yang aku agak kurang nyaman pas liburan kemarin. Kalian udah baca ceritaku tentang liburan ke Kuala Lumpur sebelumnya? Kalau belum, baca di sini ya! Tempat tinggal kali ini sama dengan liburan sebelumnya, yakni di ABS Bintang Guest House. Harga per malamnya sekitar 100-250 ribu/kamar. Semua penginapan pasti ada plus-minus nya lah ya, tapi entah kenapa, udah 2x nginap di sini tapi aku nggak merekomendasikan untuk kalian, kecuali kepepet banget seperti aku yang dikejar promo.

    Kita bahas plusnya dulu. Penginapan ini ada di pusat KL, yakni di Jalan Bukit Bintang. Fyi, Bukit Bintang itu semacam surganya turis karena semuanya ada di sini dan kemana-mana itu aksesnya gampang. Kalau mau nge-mall, kalian tinggal jalan ke Pavilion KL, Sungei Wang, dan Berjaya Times Square, jalan kaki nggak sampai 10 menit loh! Kalau kalian browsing dan nemu yang namanya 'Golden Triangle', nah ya disitu itu. Selain mall, penginapan ini sebelahan sama Guardian :) Enak banget kan. Mau ke minimarket juga deket, kanan-kiri ada kok.

    Yang nggak perlu dikhawatirkan lagi adalah soal makanan, kanan-kiri itu surga makanan dari yang makanan pinggir jalan (murah), fast food, sampai resto (western, eastern, middle-east), semuanya ada! Kalau tujuan utama kalian adalah Alor Street Food, mending nginap di area Bukit Bintang karena tinggal jalan kurang dari 5 menit.

    Selain akses ke hiburan, penginapan ini deket banget sama MRT Bukit Bintang jadi nggak perlu khawatir kalau mau kemana-mana. Jalan-jalan ke penjuru KL pakai GoKL juga bisa, haltenya deket banget sama penginapan ini, cuman beda 1 blok aja. Di belakang penginapan ini juga ada money changer jadi kalau nggak sempet nuker uang, tuker deket penginapan juga bisa.

    Untung banget sebenernya kalau nginap di sini, akses kemana-mana gampang dan serba ada. Tapi, kalau kalian tipe turis yang menjunjung tinggi kenyamanan, terutama kebersihan ya jangan di sini. Penginapan ini nggak bersih; mulai dari kamar tidurnya yang ada bagian retak-retak atau stop kontaknya udah jebol, kasurnya (bantal, selimut, dan sprei) nggak dicuci dengan bersih, dan kamar mandinya kotor (bener-bener kotor). Dari segi kebersihan aja deh bisa kalian pertimbangkan. Kalau cuman 1-2 hari, agak nggak masalah apalagi kalau cuman dibuat tidur, tapi kalau lebih dari 2 hari, better kalian cari penginapan lain.

    INTERNET


    Hotlink RED

    Selama 3D2N di KL, aku pakai kartu sim Hotlink untuk internet. Awalnya aku mau beli Digi, tapi booth nya rame banget. Jadi aku memutuskan beli Hotlink aja, harganya 11:12 sih sama Digi atau provider lainnya, tergantung kalian mau beli paket simcard yang apa. Mereka nyediakan beberapa pilihan untuk turis seperti chatting only, social media only, both, atau berdasarkan kuota atau unlimited.


    Hotlink RED

    Kemarin aku pilih paket 4G social media selama 7 hari seharga RM25 (Rp 84.000). Dengan harga simcard segitu, kalian juga dapat pulsa RM5. Untuk menghemat, kalau kalian liburan bareng teman mending beli 1 simcard aja terus nyalakan hotspot. Aku rekomendasikan simcard ini karena hemat banget, ternyata dia terbagi beberapa kuota, nggak hanya unlimited social media. Kalian bakal dapat kuota sebesar 1.5GB untuk 7 hari, akses unlimited social media, kuota Facebook sebesar 10GB, dan kuota internet biasa sebesar 300MB. Ini udah untung banget sih dijamin.

    Nah kalau kalian beli simcard ini, tinggal download aplikasinya di Playstore atau Apple Store.


    Belinya bisa di bandara kok, tinggal ikutin petunjuk Exit, ntar bakal ada berjejer provider. Atau bisa dibeli di 7/11 dan di sepanjang jalan kota KL bakal ada store si provider. Untuk data, kalian diminta tunjukkin passport. Simple banget, nggak ribet. Aku nggak bisa bandingkan dengan provider lain karena hanya menggunakan ini, tapi kalau kalian juga punya rekomendasi lainnya, let me know dengan komentar di post ini ya! 

    TRANSPORTASI

    Liburan kali ini, untuk pertama kalinya aku pakai MRT, LRT, dan Komuter. Kalau bus sih aku pakai untuk transport dari bandara ke terminal, ke Melaka, dan ke Singapore. Lainnya ya jalan atau pakai grab.

    Naik transportasi umum di KL itu gampang kok, buat kalian yang udah pernah naik transportasi mirip di kota atau negara lain, pasti bakal ngerti caranya. Tapi aku bakal kasih tips untuk kalian yang liburan ke KL dengan waktu kurang dari 2 minggu, mending nggak perlu beli kartu RapidKL karena menurutku jatuhnya rugi. Beli kartu RapidKL itu ada biayanya seperti biaya kartu dan ada minimal saldo. Beda fare antara pakai kartu dan tidak, itu nggak jauh beda, rata-rata hanya 50 sen.

    Nah buat yang nggak pakai kartu, kalian bakal beli token untuk naik transportasi umum KL. Beli tokennya lewat vending machine yang bisa ditemui di terminal dan stasiun. Tinggal cari vending machine warna merah atau pink, pilih jenis transport, klik destinasi, masukin duitnya, dan token bakal keluar. Cek di sini untuk lebih lanjut ya! 

    DESTINASI

    Beberapa destinasi sebelumnya udah pernah aku kunjungi, tapi karena liburan ini pertama kalinya untuk teman aku, jadi aku ke sana lagi.

    Petaling Street Market

    Petaling Street, 28 Juli 2019.
    Kalau kalian lagi cari oleh-oleh, bisa beli di Petaling Street Market karena harganya termurah dan bisa ditawar. Tentunya beragam souvenir kalian bisa temukan; mulai dari baju, tas, gantungan kunci, sepatu, topi, miniatur, dan aksesoris lainnya. Nggak perlu mikirin gimana caranya komunikasi sama pedagang, kalian bisa ngomong pakai Bahasa Indonesia dan mereka bakal jawab pakai Bahasa Melayu. Perlu banget kalian eksplore semua sisi jalan di sini, nggak hanya yang di jalan utama. Aku pernah nemukan souvenir unik di bagian jalan yang gang-gang gitu.

    Ohya, di sini ada yang jual chestnut dan rame banget. Bisa dicoba :)

    Alor Night Street Food

    Alor Night Street Food, 28 Juli 2019.


    Ini surganya pecinta kuliner. Makanan dari Asia dan Western ada di sini, tapi paling banyak itu seafood. Harganya bersahabat kok, tapi emang perlu sediakan uang khusus jajan hehe :)
    Wong Ah Wah Resto, Jalan Alor.

    Rekomendasiku tetap sama, cobalah Fried Durian, Dim Sum, Chicken Wings W.A.W, Durian Musang King, dan Coconut Ice Cream.

    Batu Caves

    Batu Caves, 29 Juli 2019.


    Akhirnya ke sini juga. Destinasi utama aku waktu liburan kemarin adalah Batu Caves! Transportasi dari KL ke sini gampang; kamu tinggal ke KL Sentral dan beli tiket Komuter di loket atau vending machine, berangkat! Kalian bakal langsung turun di Stasiun Batu Caves, dan tinggal ikutin arah exit, nanti udah keliatan tuh ikon Batu Caves. Masuknya free, kecuali beberapa temple di dalamnya dipatok RM5. Kalau masuk ke sini, kalian harus pakai pakaian yang agak tertutup ya karena Batu Caves ini tempat ibadah aktif tapi di sana juga kalian bisa sewa selendang seharga RM5.


    Batu Caves, 29 Juli 2019.

    Di dalamnya sebenarnya biasa aja cuman memang bagus, apalagi kalau jago foto.

    Kalau ke sini, perhatikan jam operasional komuternya ya karena nggak seperti MRT yang setiap 6-7 menit ada. Waktu turun dari stasiun, bisa menuju loket stasiun Batu Caves dulu untuk cek jam operasionalnya. Waktu aku ke sana, ada beberapa jam yang lagi nggak aktif jadi terbatas. Dan ini tips penting, kalau ke Batu Caves dari pagi karena masih sepi jadi nggak susah kalau mau foto dan nggak panas.


    Thean Hou Temple



    Thean Hou Temple, 29 Juli 2019.

    Kuil ini salah satu kuil tertua di Malaysia. Bangunannya terawat banget, padahal masuknya free loh! Cuman akses ke sini agak susah karena nggak dekat dengan MRT dan letaknya naik ke bukit. Waktu ke sini, aku naik grab dari Stasiun Bank Rakyat Bangsar.


    Kalian bisa cek temple ini lewat fitur search by places di Instagram buat nemuin spot atau angle foto yang oke.


    Karena kuil, banyak jamaah yang beribadah. Buat turis, kalian diperbolehkan masuk ke dalam kuil tapi dilarang memotret ya. Uniknya, kalian juga bisa donasi berapa pun atau berdoa dengan membeli kertas keberuntungan. 


    Central Market & Kasturi Walk



    Central Market, Kuala Lumpur.
    Sumber: Pinterest

    Selain Petaling Street, ada tempat beli souvenir lainnya yaitu Central Market. Meskipun namanya 'market' alias pasar, tatanan tempatnya sama sekali bukan seperti pasar yang ada di bayangan kita. Central Market punya bangunan sendiri berwarna biru muda dan di dalamnya, booth penjual ditata seperti mall tapi masih ada sentuhan tradisionalnya. Ternyata, di dalamnya di ber-AC loh! Bayangin, pasar mana yang ada AC-nya. Untuk harga, nggak berbeda dengan Petaling tapi di Central Market kebanyakan jual souvenir handmade dan sejenis batik khas Kuala Lumpur.



    Kasturi Walk, Kuala Lumpur.
    Sumber: Pinterest

    Di samping Central Market, ada Kasturi Walk--jalanan yang berisi penjual souvenir dan makanan tapi nggak banyak. Kalau kalian cari baju dan tas, di sini tempatnya. Hampir semua penjualnya jualan tas dan baju, tapi harganya mahal.


    Menara Petronas



    Petronas Tower, 30 Juli 2019.

    Si mandatory place. Bedanya kali ini, aku ke Petronas lewat Taman KLCC atau nyebutnya sisi belakang Petronas. Kalau kalian mencatat Suria KLCC sebagai destinasi, nah jalannya sama dengan taman KLCC dan Aquaria KLCC. Aku milih sisi ini karena sebelumnya pernah lewat sisi depan dan susah banget kalau mau foto karena jaraknya deket dan terhalang sama jalan raya. Kalian bisa ke Petronas lewat sisi depan dan belakang, nggak masalah kok, mau dua-duanya juga oke.


    Graffiti Street Arts Bukit Bintang



    Graffiti Street Arts, 30 Juli 2019.

    Nemu tempat ini dari rekomendasi salah satu website. Dari gambar mah keren, ya aslinya boleh lah ya, selagi bisa nemu spot yang oke pasti bagus hasil fotonya. Jadi tempat ini sebenernya gang biasa yang emang disulap sama pemerintah jadi berwarna. Konon, jalan gang ini gelap dan kumuh. Kalau malam, rawan banget rampok dan ga aman buat para cewe-cewe. Akhirnya, disulap jadi mural street.


    Area muralnya nggak luas, kalau nggak salah hanya ada 5 mural dengan tema yang berbeda. Tapi gambar dan warna muralnya bagus.



    Graffiti Street Arts, 30 Juli 2019.

    Kalau ke sini, kalian tinggal cari KFC Bukit Bintang, di sebelahnya ada gang. Tinggal masuk ke sana ntar sudah keliatan deh muralnya. Aku sendiri nggak lewat sini, tapi lewat Jalan Nagasari karena kebetulan destinasi ke sini setelah dari Petronas.


    Kamu bisa cek destinasi ini di Google Maps ya!


    BUDGET


    Hal utama yang ditanyakan teman-temanku yaitu "Budgetnya berapa?". Bingung jawabnya karena anggaranku pasti nggak sama dengan anggaran kalian. Kalau jadi referensi, boleh-boleh aja.


    Menentukan budget itu dipengaruhi beberapa faktor seperti diskon/promo, biaya makan, biaya atraksi, dan biaya oleh-oleh.


    Liburan kali ini, biaya akomodasiku 600k dan nggak masuk ke atraksi berbayar. Jadi sisanya tinggal nyiapkan budget untuk makan dan belanja.


    Percayalah, biaya makan di Malaysia itu sama seperti di Indonesia, tinggal kalian milih aja mau makan makanan mahal atau murah. Contohnya, seporsi chicken wings W.A.W itu RM3 (beli dua porsi udah cukup) atau nasi lemak pinggir jalan rata-rata RM4-6. Tips dari aku, kalian tentukan dalam satu hari akan berapa kali makan dan budget sekali makan berapa, kan tinggal dikali aja tuh. Zuzur, kalau aku pribadi nggak menjadwalkan makan dan realitanya dalam sehari nggak sampai 3x makan. Kok bisa? Emang kuat? Anehnya kuat, mungkin karena terlalu antusias jalan-jalan ya jadi nggak berasa lapar.


    Beda lagi dengan belanja karena kegiatan ini nggak bisa diprediksi. Supaya nggak membengkak, kalian juga perlu bikin anggaran belanja maksimal berapa. Mau belanja kurang dari itu ya bagus, kalau melebihi itu ya resiko. Atau bisa diantisipasi dengan biaya tidak terduga, tapi jangan banyak-banyak ya!


    Untuk biaya transportasi, aku udah pernah share di sini ya!


    ITINERARY


    Sebagai referensi dan atas request teman-teman, berikut aku share itinerary liburan aku di Kuala Lumpur. Ohya, aku share juga sewaktu liburanku tahun lalu ya! Klik di link berikut:


    Itinerary Singapore & Malaysia


    Itinerary Kuala Lumpur


    Mungkin itinerary yang aku bikin beda sama yang biasanya kalian buat dan di internet, ini soal preferensi aja sih. Kalian bebas mau bikin itinerary seperti apa, yang penting sewaktu kalian baca itu jelas. Karena aku detail banget ya (meskipun aku Leo haha..), jadi ngerasa ga sreg aja gitu kalau itinerary-nya nggak lengkap sampai segitunya. Mikirku gini sih, aku kan liburan di negara orang lain ya, nggak tau di sana bakal seperti apa dan aku yakin pasti akan terjadi hal-hal di luar rencana. Nah daripada semuanya ntar jadi amburadul, mending aku minimalisir dengan cara nyusun rencana sedetail-detailnya.


    Asik kok buat itinerary itu :) 

    Tips dapat tiket promo!

    Nah aku akan share beberapa tips ala aku biar kamu bisa dapetin tiket liburan promo:
    1. Rajin-rajin cek harga tiket di beberapa platform, jangan cuman cek di satu platform aja ya! Karena bisa jadi masing-masing platform ngasih promo yang berbeda-beda. Kamu tinggal bandingin aja mana yang lebih hemat.
    2. Tanya ke agen travel. Nggak selalu loh agen travel itu harganya lebih mahal, malah beberapa di antaranya punya channel atau kerjasama dengan maskapai atau hotel, jadi adakalanya mereka ngasih harga yang lebih murah.
    3. Cek ke website atau media sosial maskapai. Masing-masing maskapai punya website sendiri jadi kamu juga bisa beli tiket di sana. Nggak dipungkiri juga kalau mereka adakan promo dengan cara pemesanan tiket hanya melalui website seperti AirAsia. Jangan lupa jadi member maskapai, biar dapat bonus poin atau tambahan diskon.
    4. Pakai aplikasi travel fare aggregator atau travel metasearch engine. Dengan aplikasi ini, kamu bisa dengan mudah bandingkan harga tiket dari beberapa platform jadi bisa tau mana yang lebih murah tanpa akses ke masing-masing platform. Pernah tau aplikasi Skyscanner? Nah itu salah satu contohnya.
    5. Cek lewat fitur flight+hotel. Btw ini ngaruh banget loh hematnya!
    6. Siapkan dana liburan. Ini perlu banget dicatat bahwa promo diskon dari platform travel atau maskapai itu nggak bisa ditebak. Bisa aja hari ini mereka announce tanpa ada aba-aba terlebih dahulu. Alangkah enaknya kalau memang kamu udah punya rencana liburan dan menyiapkan dananya jadi sewaktu ada tiket promo, bisa langsung beli.
    ---

    Nah itu aja informasi yang pengen aku kasih tau ke kalian semua. Kalau ada yang mau ditanyakan, boleh banget ya bisa komen atau hubungi aku. Mau sharing juga silahkan bangetttt :)

    Terimakasih sudah membaca!
    Continue Reading
    Older
    Stories

    Follow Me

    Follow @alviniagutomo

    Labels

    Event Holiyay! Ilmu Komunikasi Random thoughts

    Blog Archive

    • ▼  2021 (1)
      • ▼  January (1)
        • Mau Travelling? Bikin Itinerary dulu yuk!
    • ►  2020 (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2019 (5)
      • ►  October (1)
      • ►  September (1)
      • ►  August (1)
      • ►  February (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2018 (7)
      • ►  November (2)
      • ►  October (2)
      • ►  September (2)
      • ►  January (1)
    • ►  2017 (5)
      • ►  November (1)
      • ►  September (1)
      • ►  April (2)
      • ►  February (1)
    • ►  2016 (8)
      • ►  December (1)
      • ►  October (1)
      • ►  August (1)
      • ►  July (1)
      • ►  June (2)
      • ►  May (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2015 (5)
      • ►  December (3)
      • ►  March (2)
    • ►  2014 (1)
      • ►  August (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  March (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2012 (1)
      • ►  December (1)

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top