Hai! Balik lagi ke tulisan aku soal travelling.
Akhir Juli kemarin, aku sempat pergi ke Kuala Lumpur (lagi) selama tiga hari berkat promo pesawat dari Citilink, yakni 600k sudah PP dari Surabaya plus nginap selama dua malam. Wah kok bisa dapat promo? Bisa dong karena mantengin haha.. Tapi tentunya beli tiketnya nggak mendadak. Contohnya aja, aku berangkat Juli tapi beli tiketnya udah dari Februari :) Tenang aja, kalau memang nyari promo pasti ada kok at least h-1.
Aku punya beberapa rekomen akun agen travel yang biasanya ngasih informasi tiket promo, yaitu Travelica Agency, Rodex Travel, Promo Trip, Seven Days Weekend, atau langsung cek ke akun maskapai dan jasa layanan pemesanan lainnya. Kalau kalian ada rekomen akun tiket promo, let me know ya!
--
Pas abis dari KL, aku kepikiran nulis lagi tapi mikir tentang apa ya. Karena destinasiku pun nggak banyak, hanya ke dua tempat. Aku sempat nanya ke instagramku, kira-kira apa sih yang pengen orang tau tentang travelling ke luar negeri dan ternyata banyak yang mau tau transportasi selama di negeri orang. Aku udah pernah buat tulisan tentang ini tapi di Singapore. Nah buat ngelengkapinya, aku akan buat juga soal transport di Kuala Lumpur. Here we go...
Transportasi umum di Kuala Lumpur ada 6 jenis, yaitu KL Monorail, LRT, MRT, Bus rapidKL, KTM Komuter, dan KLIA Ekspres/KLIA Transit. Rute masing-masing transport berbeda tapi ada juga yang bersinggungan. Selain KLIA Ekspres/KLIA Transit, tiket bisa dibeli melalui vending maching yang ada di stasiun.
Vending Machine rapidKL - Source: Flickr |
Cara beli tiketnya gampang. Kalian siapkan uang koin atau pecahan di bawah RM10. Pertama, pilih jenis transportasinya dulu, lalu pilih tujuan dan jumlah tiket yang mau dibeli. Nanti di layarnya bakal nunjukkan semacam summary gitu; isinya jenis laluan, tujuan, dan harga. Kalau sudah, tinggal masukan uang ke tempat yang disediakan. Tenang, mesinnya bisa mengeluarkan uang kembalian kok. Nah, tiketnya bukan berupa karcis atau struk ya tapi berupa token seperti ini.
Play this video
Token rapid KL |
Dengan token tersebut kalian tinggal masuk ke jalur transportasi dengan 'tap' koin ke entry gate dan palang pintu bakal kebuka otomatis. Kalau kalian sudah sampai tujuan, tinggal cari arah keluar dan ngelewatin gate lagi. Di sini kalian bisa masukin token ke slot exit gate. Jadi token ini berlaku sekali perjalanan aja. Awal-awal mikir agak ribet sih memang karena musti antri di vending machine, klik ini-itu, dan paling penting adalah nyiapin uang receh. Tapi lama-kelamaan udah terbiasa. Kalau kalian nggak mau pakai token, bisa juga beli semacam kartu --namanya Touch 'n Go--jadi tinggal di tap dan saldonya bisa top up. Tarif antara pakai token dengan kartu bakal beda, meskipun beda harganya cuman 0.1-0.2 ringgit aja. Menurutku kalau kalian liburan ke sana di bawah dua minggu sih pakai token aja, kalau pakai kartu sedikit rugi jatuhnya karena kita perlu beli kartunya itu sendiri sekitar RM2,5 atau info lebih lengkap bisa cek di sini.
Di website rapidKL, kita juga bisa tau berapa tarif dari titik ke titik lain. Jadi kalau kalian mau nyusun budget, jangan lupa diatur biaya transportasinya juga. Kalian bisa cek di sini, gampang kok, tinggal input lokasinya aja. Kalau kalian nggak tau perjalanannya dari stasiun mana, bisa cek di Google Maps, di sana bakal lengkap rute dan jenis transportasi yang dipakai :)
RapidKL Route |
Oh ya. Penjelasan di atas berlaku untuk Monorail, LRT, MRT, dan Bus ya. Kalau KTM Komuter, beda lagi. Aku naik komuter ini untuk menuju Batu Caves. Dari yang aku perhatikan, jangkauan KTM Komuter lebih luas; dari ujung ke ujung, bahkan bisa ngebantu kita kalau mau pergi ke Singapura (tapi oper transportasi). Tiket KTM Komuter bisa dibeli di vending machine atau ke loket. Dari yang aku lihat sih, vending machine khusus pemegang kartu aja jadi kalau nggak punya kartu itu tadi, belinya di loket. Tiketnya sama seperti sebelumnya, yaitu berupa token. Info lengkap soal KTM Komuter, bisa cek di sini.
Nah kalau KLIA Ekspres/KLIA Transit ini kereta bandara KLIA ke terminal kota seperti KL Sentral, TBS, atau antar terminal bandara. Tapi tarifnya lebih mahal dibandingkan transportasi lainnya. Contohnya dari KLIA1 ke KL Sentral dipatok RM55, padahal kalau kalian naik LRT/MRT bisa jauh di bawah itu (nggak sampai RM10). Cuman lebih unggul soal kecepatannya. Dari bandara ke KL Sentral cuman 30 menit pakai KLIA Ekspress sedangkan kalau naik LRT/MRT bisa hampir 60 menit. Jadi kalian tinggal pilih, mau yang cepet apa santuyy :)
Btw ada juga transportasi lain yang gratis, namanya Bus GoKL. Aku udah pernah singgung ini sedikit di sini. GoKL ngecover wilayah KLCC, Bukit Bintang, dan Pasar Seni. Mereka ada empat line dengan rute yang berbeda. Kalau mau naik GoKL, tinggal nunggu di halte. Jangan lupa cek apakah bus yang kalian naiki udah sesuai rute yang dipengen. Selama nyoba GoKL sih enak-enak aja apalagi gratis, busnya bersih dan informasinya jelas tetapi minusnya adalah nunggunya sedikit lebih lama daripada transportasi lain, yaitu sekitar 5-10 menit. Kalau kalian mau nyoba naik GoKL, cek informasi lengkapnya di sini. Nggak ada salahnya buat dicoba, apalagi gratis.
Selain transportasi umum, Kuala Lumpur sudah tercover sama Grab. Aku juga sudah pernah coba, waktu pick up nya juga nggak lama, standar. Tapi jujur, menurutku secara pribadi, pengemudinya agak nggak enak, nyetirnya nggak alus gitu, ngebut dan sedikit ngawur. Tentunya, aku bisa bilang gini pembandingnya nggak cuman satu atau dua, tapi sudah beberapa kali dan semuanya sama. Bisa jadi karena faktor jalannya juga sih kan agak berbukit ya.
--
Itu aja ya informasi soal transportasi di Kuala Lumpur. Selama ada MRT dan LRT semuanya aman kok kalau mau kemana-mana. Inget, kalau nggak ngerti bisa nanya ke petugasnya. Oh iya, minusnya di sini itu minim bisa nemuin petugas, baik di stasiun atau terminal. Kalau aku bandingkan dengan Singapura, di setiap titik pasti ada petugas yang jaga jadi bisa bantu kita tapi kalau di Malaysia, petugasnya ya hanya di pusat informasi, pas mau nanya eh harus antri dulu. Saranku, better semuanya disiapkan selengkap dan sedetail mungkin, jadi di sana biar nggak nyasar banget gitu.
Kalau kalian mau ada yang nanya atau menambahkan, bisa comment ya! Thankyou
Rute GoKL |
Selain transportasi umum, Kuala Lumpur sudah tercover sama Grab. Aku juga sudah pernah coba, waktu pick up nya juga nggak lama, standar. Tapi jujur, menurutku secara pribadi, pengemudinya agak nggak enak, nyetirnya nggak alus gitu, ngebut dan sedikit ngawur. Tentunya, aku bisa bilang gini pembandingnya nggak cuman satu atau dua, tapi sudah beberapa kali dan semuanya sama. Bisa jadi karena faktor jalannya juga sih kan agak berbukit ya.
--
Itu aja ya informasi soal transportasi di Kuala Lumpur. Selama ada MRT dan LRT semuanya aman kok kalau mau kemana-mana. Inget, kalau nggak ngerti bisa nanya ke petugasnya. Oh iya, minusnya di sini itu minim bisa nemuin petugas, baik di stasiun atau terminal. Kalau aku bandingkan dengan Singapura, di setiap titik pasti ada petugas yang jaga jadi bisa bantu kita tapi kalau di Malaysia, petugasnya ya hanya di pusat informasi, pas mau nanya eh harus antri dulu. Saranku, better semuanya disiapkan selengkap dan sedetail mungkin, jadi di sana biar nggak nyasar banget gitu.
Kalau kalian mau ada yang nanya atau menambahkan, bisa comment ya! Thankyou