Instagram Twitter LinkedIn

Alohomora !

by Alvinia Yuliareza Gutomo

    • Home
    • Profile
    • Categories
    • Contact
    When in Melaka
    Habis berapa sih liburan ke Malaysia dan Singapore?

    Oke, aku tekanin ya perjalananku ini bertitle 'backpacker', bukan 'staycation'. Jadi wajar kalau soal akomodasi dan transport bakal cari harga paling murah. Aku bakal share biaya akomodasi, transport, dan destinasi yang aku kunjungi. Nggak termasuk biaya makan ya gengs karena biaya makan kan relatif. Here we go!

    Currency on September 2018
    RM1 = Rp3.600
    S$1 = Rp10.800

    Transportasi
    Surabaya-Malaysia = Rp600.000 (Air Asia)
    Malaysia-Singapore = Rp162.000 (bus Star Mart Express)
    Singapore-Surabaya = Rp900.000 (Scoot)
    KLIA-Melaka = Rp88.200
    Melaka-KL = Rp48.600
    EZ-Link Card = Rp108.000
    Top-up EZ-Link Card = Rp108.000
    Simcard*
    Hotlink = Rp72.000 (Malaysia)
    Starhub = Rp129.600 (Singapore)
    Penginapan
    ABS Bintang Guest House = Rp166.000/malam (incl. tax turis Rp36.000)*
    New Society Backpackers Hostel = Rp250.000/2 malam
    Destinasi
    ArtScience Museum Singapore = Rp148.000
    Universal Studio Singapore = Rp680.000

    TOTAL Rp3.460.400

    *Biaya simcard dan penginapan di Malaysia sharing sama temen,

    ---


    Tentunya, kalau destinasi kalian beda sama aku ya biayanya juga bakal beda. Misalnya kalian nggak pake ke Melaka atau atraksi berbayar. Biayanya bakal lebih bisa ditekan.


    Tips

    1. Manfaatkan segala promo yang ada di jasa penyedia tiket. Jangan cuma ngecek dari satu website, usahakan dari semua website daring karena masing-masing nawarin harga dan promo berbeda. Meskipun selisihnya nggak banyak tapi lumayan banget.
    2. Lebih baik beli jauh-jauh hari. Semakin mepet belinya, tiket tiket transport semakin mahal huhuu ini pengalaman banget. Contoh, normal tiket Sby-Singapore 500-700k, karena belinya mepet jadi dapet harga 900k.
    3. Perhatikan tanggal berlibur. Udah pasti tau kan ya kalau menjelang dan selama high season tuh harganya lebih mahal. Kalau mau liburan murah, hindari tanggal-tanggal libur. Setelah berlibur, aku juga baru badar bahwa tempat-tempat atraksi jual harga tiket beda- beda, menyesuaikan musim. Contohnya Universal Studio. Sebagai perbandingan, harga bulan September adalah Rp700.000 sedangkan Oktober Rp800.000. Kenapa bisa beda? Atraksi ini mengikuti season, pada Oktober di sana bertema Halloween yang dianggap sebagai waktu orang buat liburan.
    4. Saranku, tukar uang di Indonesia aja karena lebih murah meskipun selisihnya cuman sekitar Rp500-1000. Cara ini juga menghindari kena tipu di luar negeri. Mending pilih yang aman-aman aja kan?
    5. Bawa tumbler kalau nggak mau tekor beli air minum!
    6. Makan. Kalian bisa dapet makanan mulai dari RM4 di Malaysia dan S$4 di Singapore. Makanan seharga segitu udah layak dan enak kok, dapet lauknya ayam dan telor. Bagi muslim, bisa makan di McD karena semua McD di Malaysia dan Singapore udah bersertifikasi halal.
    7. Kalau liburan rame-rame, cukup beli simcard satu aja terus pake hotspot gitu. Pilih simcard untuk traveller karena harganya murah dan kuotanya banyak, bahkan ada yang unlimited.
    8. Uang saku. Saranku bawa uang lebih buat jajan dan jalan-jalan biar nggak perlu tarik tunai di sana. Biaya potongan sekali transaksi sekitar 40-50k loh!
    Kesimpulannya, selama kalian backpacker, semua biaya bisa ditekan. Kalau dirasa nggak perlu, mending dihapus dari budget.

    Semoga bermanfaat! 💓
    Continue Reading
    Huh.
    Need more time to write this part cause so many things I've to do in real-life. Anyway! Part ketiga ini, aku akan bahas secara detail tentang akomodasi selama di Singapore, mulai dari transport ke dan di sana, serta penginapan. Sebelumnya aku udah share sedikit, tapi banyak dari temen-temen yang nanya, "Muter-muter di sana naiknya apa? Model MRT Singapore gimana? Susah nggak mahami rutenya? Kalau nyasar gimana?" Baiklah! Mari ku bahas satu per satu.

    Penginapan

    Pada postingan sebelumnya, aku share kalau nginepnya di New Society Backpackers Hostel. Harga Rp150,000/malam setelah diskon ya. Normalnya Rp200,000. Diskon dari Traveloka karena pada rentang tanggal aku beli, ada promo untuk hotel internasional. Urusan nginep di Singapore nggak mahal kok menurutku dibandingkan Malaysia. Banyak hostel lain dengan harga di bawah 150k. Tapi aku milih hostel ini karena lebih bersih dibandingkan yang lainnya. Menurutku, ketika kalian travelling, penginapan itu cuman sebagai tempat singgah doang karena kalian lebih banyak menghabiskan waktu di luar buat jalan-jalan dari pagi sampai malam. Aku pun gitu, berangkat jalan-jalan jam 6 pagi dan balik ke hostel jam 12-1 pagi, mandi lalu tidur 😁 Kalau backpacker sih mending dan harus cari yang murah, beda lagi kalau emang mau staycation.

    Aku sangat sangat merekomendasikan New Society Backpackers Hostel. Pertama, lokasinya strategis karena dekat dengan stasiun MRT dan halte. Kedua, sekitar hostel banyak sekali warung makan. Mulai dari makanan western sampai eastern. Ada beberapa foodcourt juga yang buka sampai jam 2-3 pagi. Ketiga, dekat convenience store kayak Seven Eleven. Keempat, tempatnya bersih banget! Kelima, fasilitasnya lengkap.

    Exterior (Source: Trivago)
    Teras hostel (Source: Cloudfront)
    Kalau kalian sudah ada di Jalan Besar, nggak sulit nemuin hostel ini karena letaknya di pinggir jalan dengan papan nama lumayan besar. Di sekitarnya juga ada beberapa hostel dan toko kelontong.
    Lobby (Source: Cloudfront)
    Kalau udah booking online, tinggal tunjukkin aja e-ticketnya. Selama di sana sih yang jaga itu Ai gitu, entah pemiliknya atau cuman petugasnya. Ai baik banget dan Bahasa Inggrisnya juga jelas, jadi jangan khawatir kalau nggak paham. Kalian bakal diminta tunjukkin paspor saat check-in. Berbeda dengan Malaysia, nginep di Singapore nggak ada bayar pajak turis.

    Setelah itu kalian bakal dikasih kunci dan dijelasin rules hostel. Peraturannya standar kok, cuman yang baru aku tau adalah lampu kamar akan mati otomatis pukul 11 p.m - 5 a.m. Belum pernah bandingkan dengan hostel-hostel lainnya. Kemungkinan biar penghuninya nyaman tidur kali ya dan nggak saling berisik kalau malem-malem. Kunci berguna buat loker dan masuk hostel/kamar, jadi ada sensornya gitu. Keluar hostel nggak perlu pake kunci karena cukup tekan tombol aja. Ai ada di sana mulai jam 8 a.m - 11 p.m. Kalau kalian check-out sebelum jam 8 pagi, tinggal taruh aja kuncinya di rak yang udah disediakan.


    Aku ambil kamar 24 bed mixed dengan bunk-bed. Kalau liat dari gambar, kasurnya tipis banget eh pas tidur ternyata empuk sekali. Kamar mandinya juga cukup; ada sekitar 4-5. Meskipun nggak banyak untuk 24 orang tapi selama di sana nggak pernah antri. Fasilitas yang ada di kamar berupa kasur, bantal, selimut, loker, AC, WiFi, kipas angin.

    Bedroom (Source: Booking.com)
    Bedroom (Source: Hotels.com)
    Bathroom  (Source: Booking.com)
    Fasilitasnya ada WiFi, breakfast, dan dapur. Saran sih, kalian refill air minum di hostel aja. Kenapa? Air minum di Singapore mahal banget! Air botol 600ml paling murah S$2. Pernah beli Aqua 1,5 liter harganya S$4 lebih! Mau nangis rasanya. Emang salah sih waktu itu lupa bawa tumbler, jadi lumayan tekor cuman buat minum.

    Karena ada dapur, kalian bisa bebas masak apapun asalkan dicuci bersih. Kalau bawa kue atau minuman dingin, ada kulkas juga. Dan kalau kalian nggak bawa stopkontak Type G, bisa beli juga di hostel ini seharga S$2.
    Common space (Source: Traveloka)
    Transportasi
    Ke Singapore, aku berangkat dari Malaysia ya jadi nggak dari Indonesia. Transportnya pake bis namanya Star Mart Express dengan tarif RM45/orang. Tentunya bisa pake bus lainnya. Aku naik Star Mart Express karena pick up point paling deket sama penginapan di Malaysia, yaitu di Berjaya Times Square dan drop point di Golden Mile Complex/Tower.

    Golden Mile Complex ke hostel jaraknya 15 menit jalan kaki. Maklum, nggak naik kendaraan umum karena belum beli simcard Singapore jadi nggak bisa pesen Grab. Mau naik MRT juga belum beli EZ-Link. Untungnya sudah download offline Google maps 😉


    Aku beli kartu EZ-Link di 711, harganya S$10, ada saldo S$5. Rata-rata tarif naik MRT sebesar S$1. Pakenya juga gampang banget kok. Tinggal di tap ke entrance gate waktu masuk dan keluar stasiun. Tap saat masuk stasiun, layar di entrance gate bakal nunjukkin saldo kalian dan ketika keluar stasiun bakal nampilan tarif dan sisa saldo. Jadi bisa tau kapan harus isi saldo. Oh! Seingatku kalau saldonya udah nipis, layarnya berwarna merah, sedangkan kalau normal warnanya hijau (?)


    Selama muter-muter Singapore, aku naik MRT. Nggak pernah naik Grab kecuali mau ke bandara. Setiap stasiun bakal ada maps yang nunjukkin semua jalur MRT beserta kode-kodenya seperti ini:

    Singapore MRT Route  (Source: LTA Singapore)
    Mapsnya jelas banget. Aku yang notabene nggak bisa baca maps, pas baca rute MRT. Warna jalur di atas itu disebut 'Operating Line', semacam arah MRT. Pas masuk stasiun, bakal ada beberapa jalur dengan rute yang berbeda-beda yang ditunjukkan sama masing-masing warna. Total ada 6 warna jalur, antara lain:
    1. Merah: North South Line
    2. Hijau: East West Line
    3. Ungu: North East Line
    4. Kuning: Circle Line
    5. Biru: Downtown Line
    6. Abu-abu: Bukit Panjang, Sengkang, Punggong LRT
    Contoh:
    Dari hostel, aku mau pergi ke Universal Studio, stasiun MRT di sana adalah Harbour Front. MRT terdekat dari hostel adalah Jalan Besar MRT sedangkan MRT ini nggak bisa directly ke Harbour Front. Pertama, aku menuju Jalan Besar Station lalu naik MRT dengan operating line Downtown Line (biru) arah Bukit Panjang dan berhenti di Chinatown. Kenapa kok turunnya di Chinatown? Perhatikan kode pada jalur Chinatown.
    Chinatown MRT
    Pada 'Station Code' ada dua warna kan? Biru (DT19) dan Ungu (NE4). Dua warna ini menunjukkan kalau MRT tersebut merupakan transit area. Gampangnya, kalau mau oper tuh ya di Chinatown. Terus, kenapa pilih Downtown Line arah Bukit Panjang bukan Expo?
    Downtown Line
    Setiap station code ada nomornya, termasuk jalur MRT di Downtown Line. Nomor stasiun pertamanya adalah Bukit Panjang (DT1) dan terakhir adalah Expo (DT35). Sedangkan, Jalan Besar MRT nomor DT22 dan Chinatown nomor DT19. Karena nomor Jalan Besar MRT lebih besar, jadi pilih yang arahnya lebih kecil atau putar balik lah #yha. Pas di stasiun pun, Downtown Line ada dua jalur yaitu Jalan Besar --> Expo dan Jalan Besar --> Bukit Panjang. Begitu gengs!
    Kedua, setelah sampai Chinatown, aku berganti rute dengan operating line North East Line (ungu) untuk bisa menuju Harbour Station. Jadi, ketika sampai di Chinatown, nggak perlu keluar stasiun. Tinggal cari jalur North East Line aja. Carinya gimana? Gampang banget kok. Semua sudut stasiun ada penunjuk arah, jadi nggak perlu takut nyasar. Ingat! Kalau ragu, mending nanya aja ke petugasnya. Kalaupun nggak bisa baca rute di atas, coba pake Google Maps. Nah di Google Maps kan ada pilihan transportasi. Kalian tinggal pilih yang jalur MRT aja. Di situ juga jelas kok rutenya.

    Ada juga simbol transportasi seperti simbol airport, LRT, cruise; dan Sentosa Express. Simbol ini memudahkan kalian, kalau destinasinya nggak bisa ditempuh dengan MRT sepenuhnya, alternatifnya bisa naik MRT dulu dan turun di stasiun yang ada LRT.

    Contoh:
    Menyambung kasus tadi. Universal Studio nggak bisa dijangkau MRT, kalau mau naik kendaraan umum, pilihannya adalah Sentosa Express--yang ditunjukkan simbol kapal pada rute Harbour Station.
    Harbour Front
    MRT mulai beroperasi dari jam 6 pagi sampe tengah malem.

    Selama naik MRT sih nggak pernah sampe yang uyel-uyelan kayak di Jakarta ya. Kalau seumpama udah rame gitu, orang-orang juga nggak naik. Mereka lebih milih naik kereta selanjutnya. Selisih kedatangannya cuman 2-5 menit kok, jadi nggak nunggu sampe lama banget. Terus kagumnya di sana tuh orang-orangnya taat banget sama yang namanya jalur. Bener-bener belajar kalau naik kendaraan umum itu dahulukan yang keluar dan jangan lupa buat kasih jalan. Nggak kayak di sini 😒 Pokoknya kalau di Singapore, peraturan itu dibuat untuk ditaati, beda sama di Indonesia kalau peraturan tuh dibuat untuk dilanggar!

    Oh tips juga!
    Aku lebih saranin kalau destinasinya deket, jalan kaki aja nggak perlu naik MRT karena lebih enak gitu ngerasain hawanya sana dan bareng-bareng sama pejalan kaki, yang paling penting adalah hemat! 😆

    Kalau saldo EZ-Link habis, bisa top up di stasiun, 711, kalau nggak salah ada mesin top up juga di stasiun. Nggak susah lah pokoknya.

    Pilihan transportasi lainnya ada bus dan Grab. Kemarin nggak kepikiran buat naik bus karena semua destinasi bisa dijangkau pake MRT. Tapi, waktu istirahat di halte terus ngeliat orang-orang naik bus sih sistemnya sama kayak MRT, tinggal tap aja. Sama halnya MRT, bus Singapore ada operating line dan bus code masing-masing. Buat kalian yang berencana ke Singapore dan menjadikan bus sebagai transportasi, nih rutenya.
    SMRT route (Source: Maps Singapore)
    Buat yang nggak mau ribet beli kartu, top up, dan mau langsung turun di depan destinasi wisatanya, Grab bisa jadi pilihan transportasi. Tarifnya standar kok, nggak mahal cuman karena currency nya Dollar jadi keliatan lebih mahal. Uniknya, mobil Grab di sana bagus-bagus cuy! Wkwkwk minimal Civic dan drivernya juga beragam, mulai dari orang chinesse, korea juga ada.


    That's all about acomodation and transportation in Singapore. Semoga membantu!
    Continue Reading
    Newer
    Stories
    Older
    Stories

    Follow Me

    Follow @alviniagutomo

    Labels

    Event Holiyay! Ilmu Komunikasi Random thoughts

    Blog Archive

    • ►  2021 (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2020 (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2019 (5)
      • ►  October (1)
      • ►  September (1)
      • ►  August (1)
      • ►  February (1)
      • ►  January (1)
    • ▼  2018 (7)
      • ▼  November (2)
        • [Kul-Sin] 4D3N - Habis berapa sih?
        • [Sin] 3D2N - Sayang, nyasar naik MRT #WhenInSingap...
      • ►  October (2)
      • ►  September (2)
      • ►  January (1)
    • ►  2017 (5)
      • ►  November (1)
      • ►  September (1)
      • ►  April (2)
      • ►  February (1)
    • ►  2016 (8)
      • ►  December (1)
      • ►  October (1)
      • ►  August (1)
      • ►  July (1)
      • ►  June (2)
      • ►  May (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2015 (5)
      • ►  December (3)
      • ►  March (2)
    • ►  2014 (1)
      • ►  August (1)
    • ►  2013 (2)
      • ►  March (1)
      • ►  January (1)
    • ►  2012 (1)
      • ►  December (1)

    Created with by BeautyTemplates | Distributed By Gooyaabi Templates

    Back to top