Yeah, team!

2:09 am

"The strength of the team is each individual member. The strength of member is the team."
-Phil Jackson-


Mungkin ini adalah postingan yang bisa buat aku baper se-baper-bapernya. Why? Because, i will talk about my team; work, trust, and miss. Hahaha sebenarnya tidak hanya tiga kata itu saja, lebih dari itu. Seperti quotes di atas yang aku cantumin, quotes yang bener-bener ngejelasin apa itu tim. Di komunikasi, aku belajar apa itu tim, organisasi, dan kelompok. Tentunya, di sini aku nggak bakal ngasih ceramah, kalian bisa googling sendiri kok, banyak banget pengertiannya.

Kenapa sih, kok kayaknya aku nge-dewa-in timku satu ini? Ya gimana enggak coba, 'kami' dipertemukan secara tidak sengaja di sebuah ruangan dan setiap minggu bersama selama setidaknya enam bulan (satu semester perkuliahan). Tidak sengaja; hanya karena kami mengucapkan kata "Maroon 5", kami berkumpul. Bukan lain, kami dibentuk atas dasar pemenuhan tugas mata kuliah yang menuntut  untuk membuat sebuah event. Jujur, i feel something special in my team. Aku ngerasa beda banget jika aku bandingin dengan tim-timku sebelumnya yang memang bekerja atas dasar program kerja di organisasi yang telah menyusun acara paling sedikit enam bulan. Lantas timku yang sekarang? Kami dituntut untuk membuat sebuah event hanya dalam kurun waktu lebih kurang dua bulan.

Kaget? Kalau aku sih, sekarang sudah enggak. Dulu iya. Gila aja dosen nyuruh buat event dalam kurun waktu sesingkat itu? Acara apaan? Mau pakai duit siapa? Ngajuin sponsor aja minimal banget tiga bulan sebelum pelaksanaan. Ajaib lah emang jurusanku satu ini. Maka dari itu, aku mau cerita dari awal sampai akhir, biarkan aku menceritakannya secara sistematis.

---------------------

Hari kami dipertemukan ialah Selasa, 16 Februari 2016 di ruang B.4-2 Gd. Prof. Yogi Sugito Universitas Brawijaya pukul 15.00 WIB. Sesuai jadwal, perkuliahan saat itu ialah Manajemen Tim Kreatif. FYI, mata kuliah ini pada semester sebelumnya jadi bahan pembicaraan berbulan-bulan kakak tingkat sampai diadain wadah diskusi khusus buat mata kuliah ini. Kenapa? Hm aku nggak akan bahas di postingan ini, maybe next aja. Karena aku kategori murid yang biasa-biasa aja atau dengan senang hati  bergaul;menjadi bagian tim dari mana saja, terbilang 'ga mau ribet' harus ngatur tempat duduk.

Mau kuliah apa naik kereta?

Jadi, sebelumnya (aku pun) cari informasi sebanyak-banyaknya tentang dosen pengampu. Semua mahasiswa di angkatanku sudah tahu kalau pertemuan pertama bakal langsung dibentuk kelompok dan dosenku ini membentuk kelompok dengan cara menghitung 1-2. Kebayang kan gimana suasana saat itu? Tiap ada anak yang masuk kelas, langsung deh beberapa orang bilang, "Eh sini. Kamu duduk di sini karena blablablabla-". Di kelas, nggak ada anak yang aku kenal secara deket, hanya beberapa temen aja karena sudah janjian kalau mau satu kelas. Pas dosen masuk, mulailah perhitungan, bukan 1-2 melainkan tim 'Coldplay' dan 'Maroon 5', tapi sistemnya sama kok. Setelah perhitungan selesai, terbentuklah kelompok. Kebetulan di kelasku, ada 49 mahasiswa. Kelompokku berisikan 25 orang. Dan, mulailah kami untuk berbicara lebih lanjut soal tim dan acara di pertemuan kami selanjutnya.

Karena nggak mungkin kalau pakai nama Maroon 5, tercetuslah dari salah satu anggota, yakni kata "HYPE" artinya sebuah sensasi yang berlebihan, sepakatlah kami saat itu juga bahwa tim ini bernama HYPE. Pada saat itu juga kami membagi jobdesc setiap orang, dan aku ada di divisi Corporate & Media Relations a.k.a Sponsorship dan Hubungan Masyarakat. Loh kok jadi satu? Aku jawab pakai senyum aja ya :) Haha canda ding. Karena hal tersebut memang telah ketua kami pikirkan. Ngomongin soal acara, saat itu juga kami memilih membuat acara festival kuliner karena yeah everyone knows that its ever lasting festival. Semua orang suka makan dan acara festival kuliner nggak pernah sepi!

Itu asumsi dasar kami.

Photo session.

Pertengahan Bulan Maret, konsep kami sudah matang dan setiap divisi menjalankan tugasnya masing-masing. Nama acara kami ialah "Backpacker Street Food Festival 2016" yang rencana diadakan pada tanggal 30 April 2016 di Lapangan Parkir Stadion Gajayana. Mulailah setiap divisi menjalankan tugasnya masing-masing, begitupun aku. Mengoordinir enam orang untuk menjalankan tiga tugas yang berbeda; humas, sponsor, dan booth. Aku bersyukur dipertemukan dengan anak-anak yang sangat open minded dan saling support satu dengan lainnya, begitupun dengan anggota-anggota divisi yang ada. Divisiku sendiri, pergerakannya alhamdulillah mulus, meski ada kesusahan, kami bisa mengatasinya karena kami mempunyai seribu cara untuk memperlancar segala urusan. 

Mulailah muncul permasalahan menyangkut acara, ternyata pada tanggal tersebut lokasi yang kami pilih tidak dapat digunakan karena hari sebelumnya dilaksanakan acara dan pada tanggal 30 diprediksi lokasi belum clear. Kami nggak memaksakan kehendak karena memang lokasi pada tanggal tersebut tidak dapat digunakan. Reschedule pelaksanaan lagi, opsi kami hanya dua tanggal, yakni 3 atau 4 Mei 2016. Iya, mundur. Mau maju? Nope, kami belum siap. Tetap tanggal 30? Opsi tempat lain tidak memenuhi kriteria kami. Terpilihlah tanggal 4 Mei 2016 dengan pertimbangan, starts the weekend. Alhamdulillah, tanggal tersebut ada di tangan. Tempat yang kami rencanakan available! Lanjutlah kami pada tugas masing-masing.

Sempat terlintas di pikiran, kalau nggak dapet sponsor gimana?

Nggak munafik, kalau cari sponsor fresh money itu susah. Hei, nggak semua perusahaan mau ngasih duitnya buat acara yang dilaksanain sama bocah kuliahan. Tapi, kami tidak putus asa sampai benar-benar perusahaan itu say no pada kami. Cari sponsor dari Malang-Surabaya, Malang-Jakarta (email kok ehehe) apapun. Meeting sama orang-orang yang punya jabatan, sangat menegangkan!

Tapi, memang benar. Usaha tidak akan mengkhianati hasil. Man yazra' yahsud. Dalam mazmur; siapa yang menanam, akan menuai bibitnya.

Lambat laun, pihak sponsor-lah yang datang sendiri kepada EO kami.
H-4, open registration for booth sudah kami tutup, dan dari yang tidak tahu kemana kami harus menawarkan penyewaan stand sampai kami harus menolak satu per satu.
Beberapa media pun menghubungi kami sendiri dan dengan sukarela membantu mempromosikan acara kami secara gratis!
Menyimpan uang beratus-ratus rupiah untuk pawang hujan karena doa paling mujarab ialah doa orang tua, dari pagi hingga malam sangat cerah, banget!

Bukan sombong, tapi itulah yang benar-benar terjadi. Sebuah tim harus berusaha semaksimal mungkin, barulah ketika alam berkata tidak, di situlah kami akan mencoba yang lain. Selagi ada jalan, kenapa tidak berusaha?


Official poster.

Bisa dilihat di atas, logo media partner, dukungan, sponsor, pengisi acara, murni hasil kerja keras HYPE EO Malang terhitung mulai minggu ke-4 Februari hingga 3 Mei 2016.

Gate.
Ticketing.


So crowded!
Stage.

Kalau ditanya pengunjungnya berapa? Alhamdulillah ramai lah ya.
Profit? Yeah, but it isn't the main of our purpose.

Satu hal yang bisa kami ucapkan ialah, kami sangat bersyukur bahwa acara kami lancar.

--------------

Ada yang bilang bahwa konflik dapat mempererat sebuah tim atau bahkan memecahbelah. Kami, HYPE EO Malang, memecahkan hal tersebut. Dari awal hingga acara selesai bahkan sampai laporan pertanggungjawaban, tidak ada satupun konflik yang kami alami.

Bualan?

Demi jenggot Merlin!

Setiap rapat, kami cerdik menyisipkan candaan. Pada saar evaluasi pun, kami tetap tertawa riang. Sampai kami pun bingung bagaimana caranya menciptakan sebuah konflik. Masing-masing dari kami tidak cek-cok, tidak baper, tidak left grup, marah-marah di grup, ngomel, apapun. Tapi, kami solid. Sangat.

Lah kok bisa?

Karena budaya itulah yang kami tanamkan sejak awal. Kami semua percaya bahwa penguatan internal sangatlah penting karena dari situlah setiap anggota dapat melaksanakan tugasnya dengan baik tanpa ada tekanan dari siapapun.

Dan kami percaya, punishment bukanlah sistem yang cocok diterapkan di HYPE EO Malang.

Dengan bermodalkan 'foto kebab', kami bisa membaur. Gap? Tidak ada karena setiap dari kami tidak memposisikan sebagai sosok yang ingin mendominasi. Aku percaya bahwa setiap orang mempunyai kemampuannya masing-masing dan di sinilah bakat kami muncul. Bagaimana membuat sebuah konsep, memikirkan planning A sampai Z, berkutat dengan 'meteran' dan berkas, sampai mau muntah rasanya lihat proposal, menolak walau diberi jajan dan jus gratis.

Oh, HYPE!

HYPE EO Malang.
  • Terimakasih kepada HYPE EO Malang telah membuat pengalaman yang menarik dan berkesan pada setiap orang.
  • Terimakasih volunteer yang telah membantu menyukseskan acara BSFF.
  • Terimakasih pihak sponsor yang telah membantu kami.
  • Terimakasih cafe-cafe di Malang yang telah sukarela memberikan voucher untuk pengunjung kami.
  • Terimakasih rekan media yang telah mempublikasikan acara kami.
  • Terimakasih pengisi acara telah membuat acara kami petjah!
  • Terimakasih pengisi 49 booth street food, tanpa kalian apalah acara kami.



Dear HYPE EO Malang,

Saya sangat bangga dan bahagia dipertemukan dengan kalian. Berkat kalian, saya mempunyai cerita yang bisa dibagikan kepada anak-anak saya kelak. Bersyukur bisa mengenal kalian lebih dekat, bersusah bersama, bersenang bersama, tertawa bersama. And i hate say this word, membuat saya menangis ketika lelah.

Terimakasih Fatur yang telah menghubungi media-media di Malang dan membuat tiap hari kita semua tertawa berkat propaganda yang dilakukan. Pankyu buat Cintya yang nggak capek ngecek media satu per satu untuk posting acara. Thanks buat Desti yang rela mobilnya ditabrak waktu ketemu client. Hatur nuwun Ismiya yang bertindak calm diantara kami semua, tanpa kamu pasti kita udah mikir yang enggak-enggak. Big hug buat Linda yang on fire cari pengisi booth buat acara. Sangat bahagia bisa satu divisi dengan kalian.

Terimakasih untuk Lidya, ketua pelaksana kami, yang menyemangati, memberi saran, mengingatkan, mendorong, dan memberi pandangan positif bahwa segalanya akan mudah ketika kita mau berusaha. Terimakasih tumpangannya dari kampus menuju bandara Abd. Saleh!

Terimakasih Rafi, CEO, yang rela mengelilingi tol menuju Surabaya karena tidak tahu jalan dan dengan senang hati membayar biaya tol. Terimakasih atas rumahnya yang digunakan untuk pendaratan barang-barang sponsor.

Terimakasih Caca, Anggi, Dinar, dan Hana yang telah mengindahkan proposal kita dengan kata-kata dan hiasan bermacam angka.

Terimakasih Devina atas beberapa kali tumpangannya dari kampus ke kos ketika selesai rapat dan kesediaannya ditemani bertemu client hingga malam hari. Terimakasih Pranita, telah meminjamkan motornya beberapa kali untuk campaign minggu pagi. Terimakasih Gita yang telah memberi suguhan band open gigs yang cozzy dan celotehan-celotehan bikin ngakak! Terimakasih Nana yang telah memberikan kesempatan untuk mencicipi masakan chef dari hotel di Malang.

Terimakasih Ghaniem yang mentraktir kue pancong dan teh hangat di tenda merah putih dan rela diajak bingung untuk saling memahami typo masing-masing. Terimakasih Amel nyempetin buat cari sponsor siang-siang di tengah pertemuan muslimat NU. Terimakasih Yuki dan Denada telah meminjamkan motor, berkat kalian saya bisa mengambil beratus-ratus  voucher.

Terimakasih Fida, uuuuuuuu yang mengocok perut setiap hari berkat meme-nya.

Terimakasih Daffa yang mau direpotin dan dicerewetin soal desain ini-itu yang bejibun. Terimakasih Cimol yang menimpakan kardus berisi batu ketika saya sedang tidur. Terimakasih Tiara, berkat kamu venue kita jadi cutty!

Terimakasih, HYPE.

You Might Also Like

1 komentar

  1. A team story that makes you want to tell about it more and more and can't stop.

    ReplyDelete